Bunyi telepon membangunkanku, JJ masih terlelap dengan dengkurnya yang keras seperti Babi yang sedang digorok, kembali perasaan jijik menghampiri mengingat bahwa tubuh gendut dan jelek itu semalam telah menyetubuhiku habis habisan dan lebih memalukan lagi bahwa akupun bisa menggapai orgasme darinya meskipun dengan caraku sendiri. "Hei bangun putri malas" teriak Ana setelah tahu aku yang terima,
Posting Komentar untuk "Sebuah Tantangan - 8"