https://www.profitablegatetocontent.com/gpxviw7h3?key=abae7d16f82ade4c24e1d8c804ccb9cd

Pamer Istri Di Mall

Pamer Istri Di Mall

Cerita Pengen - Geisha Poker - Hot - Penyakit Aneh ini sudah lama ku derita sejak aku mulai berpacaran dengan istri ku di kala SMU dulu. Sekarang sudah 8 tahun aku menjalin asmara dengan istri ku, akhirnya kini resmi ku nikahi dan ia memberi ku 1 orang anak yang lucu dan cakep seperti bapaknya. hehehe..

Mungkin bisa di bilang aku memiliki sifat ekshibisionisme atau suka memamerkan tubuh kepada orang lain tetapi ekshibisionis yang aku rasakan sedikit berbeda karena yang aku ingin pamerkan adalah tubuh indah istri ku sendiri.

Sedikit gambaran istri ku, orangnya putih dengan tinggi 162 cm berat 55 tentunya terlihat begitu seksi seperti di foto. Bibirnya yang mungil dan payudaranya yang indah. Penampilannya yang pasti menggairahkan bagi para pria pada umumnya.

Sejak berpacaran, aku suka sekali jika saat jalan-jalan dia hanya memakai Tank Top atau juga baju yang memiliki belahan rendah di bagian dada. Perasaan bangga sekaligus cemburu menjadi satu saat istri ku menjadi perhatian oleh para pria yang kebetulan jalan berpapasan dengan kami.

Sorot mata para pria yang selalu mengarah ketubuh istri ku adalah hal yang sangat membuat ku bangga karena aku memiliki istri yang bisa menggoda pria manapun dan aku pun semakin merasa puas dan terangsang karena keindahan itu hanya milik ku seorang.

Sore itu selepas memandikan putra kami, aku dan istri ku, Celly, berencana menitipkan putra kami ke rumah neneknya karena kami berencana akan berbelanja ke sebuah mall.

“Ma.. pakai Tank Top putihnya dunk..” pinta ku kepada istri ku.

“Ngga ah pa.. malu ntar di liat mama ngga enak” protes istri ku kepada ku.

“Udah gapapa, kan kita cuma belanja bentar aja.” jawab ku.

“Yakin nich pa…? Gak papa mama pakai Tank Top ke mall?” tanya istri ku lagi.

Akhirnya ku sampaikan dengan perlahan kepadanya bahwa hari ini aku ingin membuat sensasi dan istri ku yang sudah mengerti benar akan penyakit sekaligus kesenangan ku akhirnya menyetujuinya. Dalam hati ku juga dia pasti melakukan ini hanya karena ingin membuat ku bahagia dan mungkin dia juga bangga dengan tubuh seksi yang di milikinya.

Setelah menitipkan putra kami kerumah neneknya, kami pun segera menuju ke Mall. Mall yang kami pilih adalah yang memiliki departement store yang sepi pengunjung dan tentu saja juga kurang di minati, soalnya kan memang kami cuma ingin berjalan-jalan memilih baju dan melakukan something crazy yang memang sudah aku rencanakan dan diskusikan dengan istri ku di dalam mobil.

Sesampainya di mall, kami pun segera memasuki Departement Store tempat baju wanita. Kami berjalan berputar sampai kemudian kami melihat ada sepasang suami istri yang sedang memilih pakaian kerja wanita.

Aku pun berbisik kepada istri ku untuk memulai aksinya di tempat itu. Dengan hanya menggunakan Tank Top berwarna putih yang tembus pandang bisa melihat BH istri ku dan celana pendek simple berwarna hitam membuat istri ku tampak begitu seksi dan menggairahkan tiap pria yang melihatnya.

Istri ku pun segera memilih baju di dekat sepasang suami istri tersebut sambil ku temani. Saat itu, aku melihat sang suami yang tadinya sibuk membantu istrinya memilih baju, kini mulai melirik ke istri ku yang ada di sebelahnya persis. Aku tahu betul apa yang sedang di lihatnya dan di pikirkan saat itu karena Tank Top yang di kenakan istri ku menembus sehingga bisa terlihat dengan jelas BH yang di pakai istri ku.

Lalu Istri ku dengan sengaja menjatuhkan baju yang di pegangnya tepat di kaki sang suami itu.

“Oh…Maaf Mas,, permisi..“ kata istri ku kepada sang suami sambil menunduk mengambil.

Mata lelaki itu pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk melihat payudara istri ku yang terlihat dengan jelas saat istri ku menunduk mengambil pakaian.

Tanpa ku duga, tiba-tiba sang istri lelaki itu langsung mengajak pergi sambil meletakkan baju yang tadi sudah di pilihnya. Mungkin sang istri cemburu dan kesal karena suami nya memperhatikan wanita lain.

Kami pun segera berlanjut berkeliling untuk mencari tempat dan ide yang lebih gila lagi untuk di lakukan. Tak sengaja mata ku pun tertuju ke arah ruang ganti pakaian yang letaknya ada di belakang kasir. Aku pun segera bergegas menuju keruangan itu dan melihat keadaan di sekitarnya.

Ada dua ruang ganti di ruang 1, ada seorang wanita yang sedang menunggu pasangannya yang sedang berganti pakaian dan di sebelahnya ada 2 orang lelaki yang sedang menunggu temannya yang sedang di dalam.

Aku rasa dua orang lelaki itu sedang menunggu temannya yang juga lelaki karena ku lihat dari cara mereka berbicara dengan yang ada di dalam menggunakan bahasa yang boleh di bilang sedikit kasar atau mungkin bahasa kaum lelaki.

Bagi ku ini kesempatan emas yang memang sudah ku impikan dan pernah ku bayangkan sebelumnya.

Tanpa menunggu lama aku pun mendatangi istri ku yang sedang memilih baju untuk segera mencobanya di ruang ganti dan menjalankan rencana yang ku impikan.

“Pa, Papa yakin orang itu ngga berbuat macam-macam ke mama?” tanya istri ku ragu.

“Sudahlah sayank aku tidak akan jauh dari tempat mu kok” jawab ku meyakinkan.

Sesuai dengan rencana, aku memang tidak mengikuti istri ku ke ruang ganti tapi tetap mengawasi dari tempat yang tidak terlalu jauh untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.

Orang yang ada di ruang 1 pun keluar dari ruang ganti dan kini giliran istri ku yang masuk ke ruang ganti tersebut dan ku lihat 2 lelaki yang menunggu temannya di ruang 2 itu pun mulai memperhatikan istri ku dengan seksama dari atas ke bawah.

Ruang Ganti itu hanya tertutup oleh sebuah kain yang ditarik dari ujung kir ke ujung kanan untuk menutup orang yang sedang ganti di dalamnya.

Dari posisi yang tidak terlalu dekat, aku bisa melihat dengan jelas bahwa istri ku sengaja menarik kain itu dengan keras, jadi meskipun kain itu tertutup sampai ke ujung bagian kanan tetapi di bagian kirinya menjadi sedikit tertarik dan terbuka karena tarikannya yang terlalu keras. Celah yang dapat terlihat sekitar 10 cm dan kurasa itu sudah cukup membuat 2 lelaki yang sedang berada di luar ruang 2 bisa melihat apa yang sedang terjadi di dalam ruang 1.

Tampak kini posisi istri ku sedang menghadap kearah cermin dan mulai lah dia menurunkan tali Tank Top putih yang dikenakannya ke bawah satu persatu dan terlihatlah BH yang dikenakannya.

Kedua lelaki yang ada di sebelah juga tampak menolehkan mukanya kearah celah itu melihat istri ku sedang melepas pakaiannya. Tanpa menunggu lama istri ku dengan sengaja melepas juga BH yang dikenakannya dan terlihatlah dari pantulan cermin kedua payudaranya terbebas keluar dan menggantung dengan indahnya.

Baju yang dibawanya pun tidak segera di kenakannya tetapi hanya di gantungkan saja karena kini istri ku sibuk bergaya didepan cermin sambil melihat tubuhnya sendiri.

Badannya yang begitu putih dan indahnya kedua payudaranya begitu tampak menggoda.

Ku lihat keanehan terjadi karena kedua lelaki itu tiba-tiba membuka kain penutup ruang 2 untuk menarik temannya keluar dan memberitahukan keindahan yang di lihatnya.

Rasa marah, cemburu, terangsang mulai menggelayuti otak ku. Aku sedikit bergeser dari tempat ku agar tetap bisa melihat celah itu karena kini ke tiga orang itu berdiri bergerombol dan menutupi pandangan ku.

Kini aku pun mendekat ke ruang ganti untuk bisa melihat dengan dekat apa yang sedang terjadi dan ternyata ketiga lelaki itu tak menyadari bahwa aku adalah suami dari wanita yang sedang mereka lihat.

Tampak di cermin, istri ku mulai meremas payudaranya sendiri dan mulai bermain dengan putingnya yang merah. Ekspresi wajah istri ku benar-benar terlihat merasakan kenikmatan dari sentuhannya sendiri. Aku sengaja tidak masuk ke ruang 2 dahulu karena ingin melihat dahulu apa yang sedang terjadi dan ketiga orang lelaki itu pun juga tidak perduli akan kehadiran ku yang berada disampingnya.

Ku lihat kini salah seorang dari mereka yang berambut cepak memasukkan tangannya kedalam celananya mungkin melakukan masturbasi karena tidak kuat melihat istri ku, pikir ku.

Entah merasa terganggu akan keberadaan ku yang di dekat mereka, tiba-tiba salah seorang dari mereka berkata,

“Masuk aja Mas kami tidak pakai kok” katanya kepada ku sambil mempersilahkan aku masuk ke ruang ganti 2.

“Oh iya terima kasih mas” jawab ku sembari langsung masuk ke dalam Ruang 2.

Terdengar bisik-bisik pelan mereka dari luar ruang ganti.

“Don , Bram jogoen yo aku tak mlebu ae…gak kuat aku” ujarnya ke kedua temannya.

“Yo wis ndang…tapi ngkuk lek bengok yak opo?”jawab temannya dengan bahasa jawa. [sedikit ku artikan jika ada yang tidak mengerti,kira-kira begini artinya: Don , Bram jagain ya aku mau masuk saja].

“Ya udah cepat, tapi nanti kalo teriak bagaimana?”.

Tanpa jawaban temannya, tiba-tiba aku mendengar suara kain ruang di buka dan aku pun langsung keluar untuk melihat yang terjadi. Baru saja aku keluar salah seorang dari mereka menghadang ku dan berkata,

“heh mas…sampeyan lek kate ndelok gak popo tapi ojo macem-macem, meneng wae yo”.
[‘
hei mas kalo anda mau lihat tidak apa tapi jangan macam-macam, diam saja ya”].

Aku menyadari mereka tidak mengerti bahwa aku suaminya dan melihat tampang ketiga orang itu, aku pun jadi sedikit berpikir ulang untuk membuat keributan dengan mereka.

“Hah….” istri ku yang akan teriak langsung ditutup mulutnya oleh si Cepak.
“Jangan teriak manis…aku tidak akan memperkosa mu tapi tolong bantu aku” jawab si cepak pelan dengan membuka resleting celananya.

Istri ku sempat melihat keluar kearah ku dan aku pun menjawab mengangguk kepadanya.

Kini tangan istri ku di bimbing si cepak menuju ke celananya dan bibirnya yang mungil segera di cium dan di lumatnya dengan penuh nafsu. Tangan kanan si cepak kini merayap ke payudara kanan istri ku dan mulai meremasnya serta mulai memilin payudaranya.

Geisha Poker

Istri ku yang merasakan gairahnya naik oleh remasan dan kini mulai menurunkan celana dalam si Cepak dan mengeluarkan penisnya dengan tangan kanannya. Tangan yang lembut dan penuh kasih itu kini tampak memegang penis besar milik lelaki lain di hadapan ku, benar-benar sangat membuat ku semakin cemburu dan terangsang.

Puas melumat bibir istri ku, si Cepak pun menyandarkan tubuh istri ku ke dinding dan kini mulutnya pun bergerilya menyusuri leher istri ku dan terus turun kebagian payudaranya sebelah kiri.

Sambil tangan kanannya terus meremas payudara kanan istri ku, mulut si cepak kini sudah berada tepat di putting indah milik istri ku dan mulai mencium serta menghisapnya.

Payudara indah yang biasanya digunakan untuk menyusui anak kami kini di nikmati oleh bibir tebal milik lelaki lain. Benar-benar kontras jika biasanya aku melihat anak ku yang lucu menghisap payudara istri ku, kini aku melihat kepala hitam besar dengan rambut seperti tentara terbenam di dalam payudara istri ku yang indah. Istri ku tampak memejamkan mata sambil bersandar di dinding dan kedua tangannya memegang kepala si cepak yang sedang menghisap dan mempermainkan lidahnya tepat diputingnya.

Puas menghisap payudara istri ku si cepak segera memegang kepala istri ku dan membimbingnya untuk berjongkok tepat di hadapan penisnya. Tangan kanan istri ku kini mulai membelai dengan lembut penis si cepak dan dengan ragu di dekatkan ke bibirnya. Terlihat keraguan dari istri ku di saat mencium ujung kepala penis si Cepak, matanya terpejam dengan alis yang sedikit turun ekspresi dari ketakutannya.

Tanpa membuang waktu lagi si cepak segera mendorong kepala istri ku ke penisnya sehingga kini separuh bagian dari penis si Cepak yang ukurannya ½ kali lebih besar dari milik ku masuk ke dalam mulutnya.

“Ough…..mmmhh…” Terdengar pelan erangan istri ku saat mengulumnya.
“Ayo terusin manis……ohh yess…..terusin sayank” Seru si Cepak.

Penis itu kini keluar masuk dengan cepat ke dalam mulut istri ku dan tidak lagi separuh tapi hampir sepenuhnya sehingga tampak mulut istri ku benar-benar penuh terisi. Mata si cepak tampak terpejam menahan nikmat dan tangan kanannya turun kebawah untuk meremas payudara istri ku yang menggantung dengan indah.
Tanpa ku sadari ternyata ku lihat kedua teman cepak yang juga menyaksikan ikut mengeluarkan penisnya dan melakukan masturbasi sambil melihat si cepak di oral oleh istri ku.

“Ohh…Ohh..terusin sayank….Ohh…Aghhh” Erangan si Cepak saat merasakan klimaks.

Kini terlihat penis si cepak berdenyut di dalam mulut istri ku memuntahkan air maninya yang begitu kental dan putih.

Seteleh beberapa detik dan penisnya berhenti berdenyut si Cepak pun mencabut penisnya dari di dalam mulut istri ku.
Terlihat mulut istri ku penuh dengan sperma si cepak dan sebagian menetes ke lantai. Belum sempat istri ku berdiri dan membersihkan mulutnya kedua teman si cepak yang tadi melakukan masturbasi kini mendekat dan secara bersamaan memuntahkan air maninya ke tubuh istri ku yang masih jongkok di bawah.

“Achh…sshhh…ouch….achchh” Erang istri ku merasakan semprotan sperma kedua lelaki itu di tubuhnya.

“Ohh…yaaa…yaaa…Terimakasih manis” Komentar salah seorang dari lelaki itu sambil tersenyum kepada istri ku penuh kepuasan.

“Yaa….ohhh…yaa…I love u, Manis” Komentar yang lain sambil meremas payudara istri ku.

Kini terlihat kedua payudara istri ku dan di bagian leher serta rambutnya di hiasi cairan putih sperma dari kedua lelaki teman si cepak.

Kedua lelaki dan si Cepak segera membenarkan celana mereka dan bergegas pergi meninggalkan kami. Merasa keadaan sudah aman aku pun segera masuk ke dalam ruang ganti tersebut dan segera menutup kain penutup ruang ganti 1.

“Bagaimana ma? Mama suka yang barusan?” Tanya ku kepada istri ku.

Istri ku berdiri sambil mengusap-usapkan air mani yang ada di tubuhnya dan berkata…
“Pa maafin mama ya….sshh… Papa juga mau?” Tanya istri ku menggoda sambil tetap membelai dan mengusap payudaranya yang basah oleh air mani lelaki-lelaki tadi.

Tanpa menunggu lama segera ku balikkan tubuh istri ku menghadap dinding dan segera ku turunkan celana pendeknya. Sejenak sempat ku usap vaginanya dan bagian klitorisnya yang ternyata sudah sangat basah.

Aku tak menyangka ternyata istri ku yang terlihat terpaksa akhirnya bisa menikmati juga cumbuan dan rangsangan dari lelaki lain. Hal ini semakin membuat ku bernafsu dan langsung saja ku buka reselting celana ku untuk mengeluarkan penis ku yang memang sudah membesar sejak melihat istri ku di cumbui oleh si Cepak.

Dan dengan sekali dorongan penis ku pun dengan mudahnya masuk menembus ke dalam liang vagina istri ku yang sudah basah dan licin. Gesekan gesekan hangat bercampur dengan rasa cemburu amarah ku membuat gairah ku semakin memuncak.

“Ough….yach….katakan apa kamu ingin merasakan penisnya berada di dalam vagina mu sayank?” Tanya ku dengan terus menghujamkan penis ku kedalam vaginanya

“Iya pa.. Penisnya besar, Pa… Mama pengen merasakan tusukannya..” Jawab istri ku.

“Oughh bitch u make me jealous…U are so naughty bitch” Kata ku kepadanya.

“Maaf, Pa.. Tapi penisnya benar-benar membuat mama horney…agghh” Jawabnya sambil memekik tertahan menahan nikmatnya tusukan penis ku.

“Denyutannya di mulut ku masih terasa, mama pengen kalau itu terjadi didalam vagina mama..” Ujarnya terus memanasi ku.

Semakin dia berkomentar yang membuat ku cemburu, semakin cepat dan keras aku menghujamkan penisku ke dasar vaginanya.

Dan tak berapa lama sekitar 10 menit penis ku bermain keluar masuk di dalam liang vagina istri ku dan tangan ku yang tak pernah berhenti meremas memilin payudara istri ku yang menggantung bebas, aku pun merasakan puncak dari kenikmatan yang aku harapkan.

“Ohh sayank….Sayang aku keluar….aku keluar sayang…aghhh” Erangan ku.

“Yaahh…Yahh.. Pa, mama pengen merasakannya sekarang, paa…oughhh…sshh” Dan akhirnya ku hujamkan begitu dalam penis ku di tusukan terakhir dan ku muntahkan seluruh air mani ku di dalam vagina istri ku.

“Ahhh…ssshhh…Pah….aahhh ugghh…” Istri ku pun mengejang menahan nikmat.

Kami berdua pun sampai pada puncak klimaks yang benar-benar dahsyat yang sudah lama kami impikan. Kami seakan tak perduli apakah di ruang ganti sebelah ada orang lain juga yang sedang mencoba pakaian atau tidak. 
Yang jelas apa yang terjadi saat itu di dalam ruang ganti di ruang 1 benar-benar tak terlupakan dan begitu indah.


Sekitar 5 menit setelah make love, kami pun segera membenahi diri dan berkemas, aku pun membantu istri ku membersihkan tubuhnya yang basah dan lengket terkena keringat dan air mani dari ketiga lelaki tadi dengan tissue basah yang ada di dalam tas istri ku.

Di saat kami keluar, kami lega karena kondisi ruang ganti memang sedang sepi dan kondisi departement store itu memang sepi pengunjung, hanya satpam dan karyawan yang tampak sibuk merapikan barang-barang karena memang juga sudah akan tutup.

Benar-benar saat yang indah dan tidak terlupakan bagi kami berdua.

Dan kami pun akan mencoba hal-hal baru lainnya yang tentunya akan kami ceritakan di lain waktu.

Posting Komentar untuk "Pamer Istri Di Mall"