https://www.profitablegatetocontent.com/gpxviw7h3?key=abae7d16f82ade4c24e1d8c804ccb9cd

Perselingkuhan Singkat Ku Dengan Teman Suami Ku

Perselingkuhan Singkat Ku Dengan Teman Suami Ku

Cerita Pengen - Geisha Poker - HotSelingkuh - Malu sebenarnya aku untuk menceritakan ini tapi aku benar-benar merasakan kenikmatan yang luar biasa dari pengalaman yang satu ini. Tak tahan rasanya kalau terus-menerus di pendam sendiri saja.


Aku seorang ibu rumah tangga Melayu yang tinggal di daerah Gombak, di sebelah Utara Kuala Lumpur. Usia ku 26 tahun dan pernikahan ku selama dua tahun belum juga sampai saat ini di karuniai anak.

Suami ku bekerja di sebuah perusahaan perhutanan. Sebelum pergi kerja paginya, suami ku bilang kalau dia akan singgah di rumah untuk makan siang sebelum outstation petangnya.

Dia minta saya masak untuk dia dan beberapa kawannya. Pukul 12.30 tengah hari suami saya sampai di rumah dengan Trooper kantor. Bersama dia ada 4 orang lagi. Semuanya katanya kawan sekantor yang harus pergi outstation.

“Mau makan dulu, Bang?” tanya ku. “Ah, nantilah, dik… sekarang sudah telat. Harus pergi sholat Jumat dulu. Balik sholat nanti, baru makan,” kata suami ku. Sehabis makan nanti mereka mau terus berangkat ke Penang. Dari empat orang, salah seorangnya tak pergi sholat Jumat sebab dia Hindu. Namanya Balan.

Orangnya jangkung kurus dan hitam. Kumisnya cukup tebal. Di pergelangan tangannya melingkar gelang seperti layaknya orang India. Jadi dia ini menunggu di rumah. Balan menonton TV di depan sambil duduk atas sofa. Tak lama setelah suami ku dan ketiga orang kawannya pergi ke masjid, Balan minta kain handuk pada ku karena mau buang air katanya.

Ku berikan handuk padanya, lalu ku teruskan kerja mencuci piring. Waktu Balan keluar dari kamar mandi, entah bagaimana kain handuknya tersangkut pada kursi makan tepat di belakang ku sehingga terjatuh bersama kursi. Brukkkkkk!!!! Aku terkejut dan spontan melihat ke arahnya.

Aku langsung terdiam terpaku begitu melihat batang Balan yang besar dan hitam berkilat. Tak potong. Aku tertegun…. karena tak pernah melihat senjata lelaki sebesar itu sebelumnya. “Maaf Kak,” kata Balan memecah kesunyian. Sambil sedikit gemetar ku ambil handuknya yang terjatuh di dekat ku dari lantai dan perlahan ku berikan kembali kepada Balan.

Entah bagaimana waktu aku menyodorkan handuk itu tiba-tiba Balan menarik dan mencium ku. Aku mencoba lari tapi dia terus memeluk ku. “Maaf sekali lagi Kak, saya suka sama kakak punya body…kakak jangan marah, saya tak tahan.” Balan merayu diri ku yang kini sudah berada dalam dekapannya.


Bandar Poker Indonesia Terbaik

Dijelaskannya kenapa ia begitu bernafsu melihat ku. Aku baru sadar kalau sejak datang Balan sudah mengamati tubuh ku yang memang tak memakai pakaian dalam dan terpatri cukup jelas melalui baju kurung sutra dengan corak polos dan warna terang yang ku pakai.

Ia juga rupanya mengamati kulit ku yang putih bersih dan wajah ku yang kata orang memang cantik walaupun sebenarnya aku mengenakan tudung. Tak panjang-panjang lelaki India itu bercerita, Balan kembali menciumi ku dengan penuh nafsu…. rasanya merinding.

Aku begitu terpana dengan kejadian yang cepat itu dan tak berdaya menampik serangan-serangannya. Handuk itu pun terlepas dari tanganku. Balan ternyata sangat pandai memainkan kedua puting ku yang masih berada di balik baju. Salahku juga yang tak memakai BH saat itu. Sebenarnya celana dalam pun aku tak pakai, walaupun aku memakai baju kurung dengan tudung….

Aku pun tak tahu apakah aku harus marah kepadanya. Walaupun jelas ia tak bisa menahan nafsunya terhadap diri ku tapi tadi ia berkali-kali berkata minta maaf pada ku. Juga dari caranya menciumi diri ku, seperti layaknya seorang yang sangat merindukan kekasihnya. Begitu hangat dan penuh perasaan.

Terus terang aku jadi mulai terhanyut. Balan rasanya bisa melihat kalau aku mulai kepayahan dan tak berdaya menolaknya. Ia pun semakin gencar mengulum bibir ku sehingga aku tak mampu berkata-kata. Sementara tangannya bergerilya ke sekujur tubuh ku. Aku merasa semakin merinding sebab Balan mulai memasukkan tangannya ke dalam kain ku.

Tubuh ku serasa bergetar dengan hebatnya. Sebenarnya sudah 18 hari saat itu aku tak bercinta dengan suami ku. Tak tahu apa sebabnya suamiku jarang mau bersetubuh dengan ku. Karena itu sebetulnya dalam hati aku merasa amat tersanjung bertemu dengan lelaki yang langsung ingin menyetubuhi ku padahal kami baru saja bertemu beberapa menit yang lalu.

Apalagi yang mau disetubuhinya itu adalah istri teman sekerjanya sendiri dan kami hanya punya waktu yang singkat saja. Begitu besar risiko yang harus ditempuhnya hanya untuk menyalurkan hasratnya kepada ku. Tiba-tiba aku merasa sangat bergairah.

Balan tampak senang mengetahui aku tak memakai celana dalam. Dimain-mainkannya kelentitku dengan lihainya. Aku serasa terbang ke awang-awang. Di dalam pelukannya, aku membiarkan dia mempermainkan jemarinya di vagina ku. Mat aku mulai merem melek. Tak sadar erangan nikmat mengalir dari mulut ku. Balan tampak semakin senang melihat kepasrahan ku.

“Kakak jangan takut, saya akan pelan-pelan…” janji Balan tentang caranya dia akan menyetubuhiku. Karena itu akhirnya aku sama sekali tak menolak ketika Balan membawa ku ke ruang tengah dan berbaring di atas lantai di depan TV. Dia buka tudung dan baju ku. Lalu dia buka pula semua bajunya.

Lucunya entah karena gugup atau begitu nafsunya, Balan memerlukan waktu agak lama untuk melucuti pakaiannya sendiri. Aku pun menunggu dengan harap-harap cemas dalam keadaan sudah bugil di atas lantai sambil memandangi penisnya yang kuncup dan tegang. Kami pun kembali berciuman dengan penuh nafsu. Kali ini dalam keadaan bugil.

Aku bisa merasakan tubuhnya yang dipenuhi rambut tebal menyentuh tubuh bugil ku. Geli dan menggairahkan…! Beda rasanya dengan tubuh suami ku yang bersih dari rambut. Aku juga bisa merasakan penisnya yang besar seperti ular merayapi paha ku. Penis yang hitam dan tak di khitan. Jarinya masuk ke dalam vagina ku. Aku tersentak dan mengerang karena kenikmatan.

Dia juga menciumi seluruh tubuh ku. Balan benar-benar pandai dan tahu cara memperlakukan seorang perempuan. Aku makin tak tahan. Balan lalu menjilati vagina ku…. Aku pun memohon. Aku benar-benar tak tahan. “Balan cepat….” Lalu Balan memasukkan batangnya yang sudah sangat keras ke dalam vagina ku yang sudah basah kuyup rasanya.

Dalam hal ini pun dia sangat pandai… dimasukkannya pelan-pelan, tarik-keluar tarik-keluar. Sedaaap sekali rasanya…. Tuhan saja yang tahu. Batangnya sangat besar sehingga penuhlah rasanya lubang kemaluanku. Aku mengangkat punggung setiap kali Balan menghenyakkan batangnya.

Setelah itu aku seperti orang gila saja. Tak pernah aku merasakan kenikmatan seperti itu. Lebih kurang lima menit aku merasa seperti mau kencing. Aku tahu aku sudah orgasme. Ooohh… nikmat sekali rasanya… kutarik badan Balan dan kudorong punggung ku ke atas. Lalu kulilitkan kakiku ke pinggang Balan. Balan pun saat itu menghentak lagi dengan kuat….

Aku seperti meraung waktu itu. Sedappp… lalu muncratlah… Setelah terpancur air maninya, satu menit kami tak bergerak. Hanya saling berpelukan dengan erat. Nafas kami terengah-engah. Pandanganku nanar seakan terbang melayang ke langit ketujuh. Selama beberapa saat aku merasakan ketenangan, kenyamanan, dan perasaan puas bercampur aduk.

Vaginaku terasa sangat panas dan basah kuyup. Penis Balan berdenyut-denyut di dalam alat kelaminku. Setelah itu Balan menarik keluar batangnya dari dalam vagina ku… Ia tampak seperti ular sawah yang tertidur setelah selesai menyantap mangsanya…. terkulai. Balan lalu berkata sambil mengecup dahiku,

“Terima kasih kakak!” Aku tersenyum senang dan berbaring bugil bersamanya di depan TV. Tangan Balan melingkari leherku yang telanjang. Ku rebahkan kepala ku di dadanya. Lalu sebelah tangan ku menggapai kemaluan Balan yang masih basah setelah selesai digunakan untuk menyetubuhi ku.

Aku memandangi dan mengagumi batangnya yang kuncup dan begitu perkasa. Ku belai-belai penis Balan dengan lembut. Sementara itu bibirku menciumi dadanya yang hitam bidang dan dipenuhi rambut. Balan sendiri masih terbaring mengumpulkan kembali tenaganya tapi tampak jelas kalau ia sangat senang dengan perlakuanku.

Dibelai-belainya punggungku yang putih mulus dan juga rambut ku yang hitam panjang. Dia tersenyum sambil memandangi ku. Aku terus mengusap-usap kemaluannya yang panjang dan kuncup itu. Dalam waktu yang tak berapa lama, aku bisa merasakan batang yang hitam itu sedikit demi sedikit mengeras kembali karena belaian dan rangsangan ku.

Senang sekali melihatnya…! Sebelum suamiku dan kawan-kawannya kembali, Balan masih sempat menyetubuhi ku sekali lagi. Kami berdua memang sama-sama ingin melakukannya lagi. Persetubuhan ronde kedua ini berlangsung cukup singkat. Dalam waktu 5 menit aku sudah berhasil mencapai orgasme.

Beberapa detik kemudian Balan pun menggeram dan memuntahkan air maninya kembali di dalam rahim ku. Aku belum pernah merasakan sensasi dan kebahagiaan seperti ini sebelumnya. Karena itu setelah Balan selesai menyetubuhi ku untuk kedua kalinya, aku langsung memeluk dan mencium bibirnya dengan ikhlas sebagai tanda terima kasih.

Kami mendengar suara Trooper memasuki pekarangan rumah tepat saat aku baru saja mengenakan kembali baju kurungku. Untunglah tadi begitu selesai ronde kedua Balan langsung menyuruh ku bergegas berpakaian kembali tanpa sempat kami membersihkan diri dulu.

Rupanya benarlah sarannya. Sambil mengenakan tudung ku, aku segera menyiapkan hidangan di meja makan sementara Balan duduk di depan TV seolah tak pernah terjadi apa pun. Kalau ku pikir-pikir dengan akal sehat, sungguh nekat apa yang telah ku lakukan tadi bersama Balan!

Apalagi kalau ku ingat pintu rumah kami pun dalam keadaan terbuka lebar! Untung saja tak ada seorang pun yang datang saat kami bersetubuh tadi… Kebetulan lokasi rumah kami memang agak jauh dari para tetangga maupun jalan raya. Apa yang kami berdua lakukan tadi sebenarnya relatif sangat singkat.

Kalau di hitung sejak Balan keluar dari kamar mandi sampai kami berpakaian kembali total waktunya tidak sampai setengah jam. Walaupun singkat tapi benar-benar memuaskan dan menegangkan! Aku agak gugup sebetulnya waktu melayani suami ku dan kawan-kawannya di meja makan. Maklum, inilah pertama kalinya aku berselingkuh terhadap suami ku.

• KU BUAT LEMAS MBAK WULAN DARI PERSELINGKUHAN KAMI

Apalagi lelaki yang baru saja menyetubuhi ku ikut duduk pula semeja bersama kami. Aku pun masih merasakan air mani Balan mengalir keluar dari vagina ku karena aku belum sempat membersihkan diri. Untunglah Balan orangnya sangat periang dan banyak bicara. Suami ku dan kawan-kawannya lalu asyik makan sambil mengobrol dengan serunya.

Sementara aku sendiri tidak terlalu banyak bicara karena masih terbayang-bayang baru saja di setubuhi secara hebat oleh Balan. Begitu suami ku mengecup dahi ku berpamitan dan pergi bersama kawan-kawannya, aku segera mengunci pintu dan melepas semua pakaian ku. Aku bermasturbasi membayangkan persetubuhanku bersama Balan tadi.

Sungguh luar biasa dan menegangkan! Aku jadi ingin kembali bersetubuh dengan Balan tapi dia belum ada lagi tugas outstation setelah kejadian itu. Itulah pertama kalinya aku merasakan batang lelaki lain selain milik suami.

Aku merasakan kenikmatan dan sensasi yang luar biasa. Jadi timbul keinginan untuk merasakan batang yang lain lagi….

Posting Komentar untuk "Perselingkuhan Singkat Ku Dengan Teman Suami Ku"