Kami adalah 3 bersaudara, dan kakak ku yang bernama Diana telah menikah dan ikut suaminya, sedangkan aku dan adik ku masih tinggal bersama orang tua kami.
Aku mempunyai seorang pacar berusia 2 tahun di atasku, dia adalah kakak kelas kuliah ku. Aku dan pacar ku berpacaran sudah 2 tahun lebih dan selama itu paling jauh kami hanya melakukan petting, saling raba, saling cium dan saling hisap.
Pacar ku sangat ingin menerobos vagina ku jika saat petting, tapi aku sendiri tidak ingin hal itu terjadi sebelum kami menikah, jadi aku mengeluarkan air maninya dengan cara swalayan, yaitu mengocok kontolnya.
Awal mulanya, ketika itu aku, mama ku dan adik ku, John, pergi ke supermarket 500m dekat rumah. Karena belanjaan kami banyak maka kami memutuskan untuk naik becak. Saat itu aku memakai celana panjang ketat setengah lutut, dan karena kami hanya naik satu becak, aku memutuskan untuk di pangku adik ku, sedangkan mamaku memangku belanjaan.
Sejak itu, pacar ku jadi jarang ke rumah. Dari selentingan teman-teman ku, pacar ku katanya mempunyai teman cewe lain yang sering jalan dengannya. Tentu saja aku sedih mendengarnya, tapi aku juga merasa beruntung tidak ternodai olehnya.
Suatu malam aku berbincang-bincang dengan adik ku, aku berterima kasih padanya karena dia telah menggagalkan pacar ku menodai ku. Aku kaget ketika adik ku ngomong bahwa, aku ngga bisa menyalahkan pacar ku karena memang body ku sexy sekali dan setiap laki-laki pasti ingin merasakan tubuh ku.
Malam harinya aku membayangkan bercinta dengan pacarku, aku mulai merindukan belaiannya… lalu aku mulai meraba-raba tubuh ku sendiri… tapi aku tetap tidak bisa mencapai apa yang aku inginkan… sekilas aku membayangkan adik ku… lalu aku memutuskan untuk mengintip ke kamarnya… Malam itu, aku mengendap-endap dan perlahan-lahan nak keatas kursi dan dari lubang angin aku mengintip adik ku sendiri, aku sangat kaget sekali ketika melihat adik ku dalam keadaan tak memakai celana dan sedang memegang alat vitalnya sendiri, dia melakukan onani, aku terkesima melihat ukuran kontolnya, hampir 2 kali pacar ku, gila ku pikir, kok bisa yah sebesar itu punya adik ku… Dan yang lebih kaget, di puncak orgasmenya dia meneriakkan nama ku… Saat itu perasaan ku pun bercampur baur antar nafsu dan marah… Aku pun langsung balik kembali kekamar ku dan membayangkan apa yang baru saja aku saksikan.
Pagi harinya, libido ku merasa sangat tinggi sekali, ingin di puaskan adik ku tidak mungkin, maka aku memutuskan untuk mendatangi pacar ku.
“Jangan diterusin, aku bisa keluar katanya” lalu dia mula menindihi ku dan dari nafasnya yang memburu kontolnya mencari-cari lubang memek ku… begitu unjung kontolnya nempel dan baru setengah kepalanya masuk, aku kaget karena dia sudah langsung orgasme, air maninya belepotan di atas memek ku…
“Ohhhhh…” katanya.
Dia memeluk ku dan minta maaf karena gagal melakukan penetrasi ke memek ku. Tentu saja aku sangat kecewa, karena libido ku masih sangat tinggi.
“Puaskan aku dong… aku kan belum…” rengek ku tanpa malu-malu. Tapi jawabannya sangat menyakitkan ku…
“Maaf, aku harus buru-buru ada janji dengan Sisca” katanya tanpa ada rasa ngga enak sedikit pun.
Diperjalanan pulang aku sangat kesal dan timbul kenginan ku untuk menyeleweng, apalagi selama di perjalanan, banyak sekali lelaki yang mengoda ku dari tukang becak, kuli bangunan sampai setiap orang di bis.
Begitu sampai rumah aku memergoki adik ku yang akan pergi ke sport club, dia mengajak ku untuk ikut dan aku langsung menyanguppinya karena memang aku juga ingin melepaskan libido ku dengan cara berolah raga.
Di tempat sport club, kami berolah raga dari senam sampai berenang dan puncaknya kami mandi sauna. Karena sport club tersebut sangat sepi, maka aku minta adik ku satu kamar dengan ku saat sauna.
Pikir ku, bener juga apa katanya, aku langsung keluar dan menganti baju renang ku dengan BH dan celana dalam, sialnya aku memakai celana dalam G-string putih sehabis dari rumah pacar ku tadi… Tapi “ah, cuek aja.. toh adik ku pernah liat aku telanjang juga”.
Tiba-tiba adikku mematikan mesin saunanya dan kembali ke tempatnya.
“Kenapa di matiin?” kata ku.
“Udah cukup panas kak” katanya.
Memang saat itu juga aku merasa sudah cukup panas, dan dia kembali duduk, kami saling memandang tubuh masing-masing.
Gilanya aku malah tetap diposisi itu dan menengok ke arah adik ku. Dan tak ku sangka adik ku memegang pinggul ku dan menempelkan kontolnya dibelahan pantat ku yang hanya tertutup G-string.
“Oh kak…. Kakak hot banget, aku pengen nyobain kak” katanya dengan nafas memburu.
“Aw… dik ngapain kamu” timpal ku tanpa berusaha merubah posisi ku, karena memang aku juga menginginkannya.
“Pengen ngentot kak” katanya kasar sambil menekan batangnya kepantat ku.
Aku menarik pantat ku dan berdiri membelakanginya, “Aku kan kakak mu John, inget dong”.
Adik ku tetap memegang pinggulku “Tolong kak.. asal nempel aja.. nga usah di masukkin, deh, aku ngga tahan banget”.
“Tolong kak,” katanya memelas. Aku di suruh ngapain aja juga mau kak, asal bisa nempelin aja ke memek kakak”.
“Persetan dengan pacar brengsek”, batin ku.
“Jangan disini” pinta ku.
“Sebentar aja kak, asal nempel aja 1 menit” katanya meremas pinggul ku.
“Kakak belum siap” kata ku.
“Kakak nungging aja, nanti aku panasin” katanya.
Bagai terhipnotis aku menuruti apa katanya, sambil memegang grendel pintu, aku menungginginya dan dengam pelan-pelan dia membuka G-string ku dan melemparkannya.
“Oh… ngapain kamu dik…” kata ku tanpa melarangnya.
“Gila kamu dik, enak banget, belajar dimana” rintih ku… Tanpa menjawab dia terus menjilati memek ku dan meremas remas bokong ku sampai akhirnya lama-lama memek ku basah sekali dan bagian dalam memek ku gatal sekali…"
Tiba-tiba dia berdiri dan memegang pinggul ku..
“Udah panas kak” katanya mengarahkan kontolnya kepantat ku dan memukul-mukul kepala kontolnya kepantat ku….
“Udah….” kata ku sambil terus menungging dan menoleh ke arah adikku…
“Jangan bilang siapa-siapa yah dik” kata ku.
Adikku berusaha mencari lubang memek ku dengan kepala kontolnya yang besar… dia kesulitan…
“Mana lubangnya kak..” katanya.
“Ini dik” kata ku begitu tepat di depannya, “Gesek-gesek aja yah dik”.
“Masukin dikit aja kak” katanya menekan kontolnya.
“Aw… dik, gede banget sih” kataku, “pelan-pelan….”.
Begitu kepala kontolnya membuka jalan masuk ke memek ku, adik ku pelan-pelan menekannya.. dan mengeluarkannya lagi sedikit sedikit… tapi tidak sampai lepas… terus ia lakukan sampai membuat aku gemas….
“Oh.. dik…. enak…. dik…. udah yah…” kata ku pura-pura…..
“Belum kak…. baru kepalanya udah enak yah….”
“Memang bisa lebih enak…???” kata ku menantang.
Aku merasakan perih luar biasa dan “Aw…. sakit dik…” teriak ku.
Adik ku menahan batangnya di dalam memek ku ….
“Oh…kak…nikmat banget…..” dan secara perlahan dia menariknya keluar dan memasukannya lagi, sungguh sensasi luar biasa. Aku merasakan nikmat yang teramat sangat, begitu juga adik ku…
“Oh, kak… nikmat banget memek mu..” katanya.
“Ssssshhhh… Ahh… ” desah ku tanpa tidak bisa menjawab karena merasa nikmat dan sakit.
Lima belas menit dia mengenjot ku, sampai akhirnya aku merasakan orgasme yang sangat panjang dan nikmat disusul erangan adik ku sambil menggengam pinggul ku agar penetrasinya maksimum.
“Oh.. kak.. aku keluar.. nikmat banget…” katanya.
“Makasih yah kak” katanya tanpa dosa.
Dalam perjalanan pulang adik ku berulang-ulang minta maaf atas perbuatannya di ruangan sauna… Aku hanya bisa berdiam merenungi diri ku yang sudah tidak perawan lagi…
Kejadian itu adalah awal petualangan aku dan adik ku, Karena dua hari setelah itu, kami pun kembali bersetubuh, bahkan lebih gila lagi.. kami bisa melakukannya sehari 3 sampai 5 kali sehari semalam.
Setahun sudah aku di tunggangi adik ku sendiri sampai ada seorang pria kaya, kenalan bapak ku melamar ku, dan kami menikah. Untungnya suami ku tidak mempermasalahkan keperawanan ku.
Akhirnya aku di karunia seorang anak dari suami ku, bukan dari adik ku.. karena aku selalu menjaga jangan sampai hamil bila bersetubuh dengan adik ku.
Sampai sekarang, aku tidak bisa menghentikan perbuatan ku dengan adik ku, orang yang pertama kali menunggangi ku, di lain
pihak juga, ternyata aku sangat ketagihan akan permainan sex nya.
Aku sendiri berperawakan sedang, tinggi ku 160 cm an dengan berat badan 52kg, orang bilang aku seksi, terutama pada bagian pinggul/pantat ku. Kulit ku yang mulus dan payudara ku yang termasuk besar seperti pada foto ku menjadikan diri ku menjadi perhatian orang2 bila sedang berjalan keluar rumah.
Aku mempunyai seorang pacar berusia 2 tahun di atasku, dia adalah kakak kelas kuliah ku. Aku dan pacar ku berpacaran sudah 2 tahun lebih dan selama itu paling jauh kami hanya melakukan petting, saling raba, saling cium dan saling hisap.
Pacar ku sangat ingin menerobos vagina ku jika saat petting, tapi aku sendiri tidak ingin hal itu terjadi sebelum kami menikah, jadi aku mengeluarkan air maninya dengan cara swalayan, yaitu mengocok kontolnya.
Aku juga kerap dipaksa menghisap kontol pacar ku yang mana sebenernya aku agak jijik melakukannya. Keseringan petting dengan pacar ku membuat ku menjadi haus akan belaian lelaki dan selalu ingin di sentuh, sehari saja tidak dibelai rasanya tersiksa sekali… entah kenapa aku jadi ketagihan… Sampai akhirnya aku sendiri melakukannya dengan tangan ku sendiri dikamar ku sendiri.
Sering aku meraba-raba payudaraku sendiri dan mengusap-usap memeku sendiri sampai aku orgasme. Inilah kesalahan ku, aku tidak menyadari kalau selama ini adik ku John sering mengintipi aku… Ini aku ketahui setelah dia mengakuinya saat berhasil membobol keperawanan ku, kakaknya sendiri.
Awal mulanya, ketika itu aku, mama ku dan adik ku, John, pergi ke supermarket 500m dekat rumah. Karena belanjaan kami banyak maka kami memutuskan untuk naik becak. Saat itu aku memakai celana panjang ketat setengah lutut, dan karena kami hanya naik satu becak, aku memutuskan untuk di pangku adik ku, sedangkan mamaku memangku belanjaan.
Diperjalanan yang hanya 500m itu, ketika aku duduk di pangkuan adikku, aku merasakan sesuatu bergerak-gerak dipantat ku, aku sadar bahwa itu kontol adikku, keras sekali dan berada di belahan pantatku. Aku membiarkannya, karena memang tidak ada yang bisa kulakukan. Bahkan ketika di jalan yang jelek, semakin terasa ganjalan dipantatku. Karena aku juga sangat rindu belaian pacarku yang sudah 3 hari tidak ke rumah, diam diam aku menikmatinya.
Sejak kejadian itu, aku sering melihat dia memperhatikan tubuhku, agak risi aku diperhatikan adikku sendiri, tapi aku berusaha bersikap biasa.
Suatu hari, aku dan pacar ku sedang melakukan petting di kamar ku… Aku sangat terangsang sekali… dia meraba dan membelai-belai tubuh ku. Sampai akhirnya pacar ku memaksa ku membuka celana dalam ku dan memaksa ku untuk mengijinkannya memasukkan kontolnya ke memek ku. Tentu saja aku keberatan, walaupun aku sangat terangsang tapi aku berusaha untuk mempertahankan keperawanan ku.
Dalam ketelajangan ku, aku memohon padanya untuk tidak melakukannya. Dan anehnya aku malah berteriak minta tolong. Hal ini di dengar oleh adik ku John, dia langsung menerobos kamar ku dan mengusirnya, saat itu juga pacar ku jadi ketakutan, karena di anggap seperti orang yang ingin memperkosa ku bukan sebagai kekasih ku.
Aku lansung menutupi tubuh ku yang telanjang dan aku yakin adik ku melihat ketelajangan ku. Dan pacar ku sendiri langsung memakai pakaiannya dan pamit pulang.
Sejak itu, pacar ku jadi jarang ke rumah. Dari selentingan teman-teman ku, pacar ku katanya mempunyai teman cewe lain yang sering jalan dengannya. Tentu saja aku sedih mendengarnya, tapi aku juga merasa beruntung tidak ternodai olehnya.
Suatu malam aku berbincang-bincang dengan adik ku, aku berterima kasih padanya karena dia telah menggagalkan pacar ku menodai ku. Aku kaget ketika adik ku ngomong bahwa, aku ngga bisa menyalahkan pacar ku karena memang body ku sexy sekali dan setiap laki-laki pasti ingin merasakan tubuh ku.
Ketika ku tanya, jika setiap lelaki, apakah adik ku juga ingin merasakan tubuh ku juga… dia menjawab:
“Kalau kakak bukan kakak ku, ya aku juga pengen, aku kan juga lelaki” aku sangat kaget mendengar jawabannya tapi aku berusaha itu adalah pernyataan biasa, aku langsung aja tembak, “emang adik pernah nyobain cewe?” dia bilang “ya, belum kak”…. itulah percakapan awal bencana itu.
“Kalau kakak bukan kakak ku, ya aku juga pengen, aku kan juga lelaki” aku sangat kaget mendengar jawabannya tapi aku berusaha itu adalah pernyataan biasa, aku langsung aja tembak, “emang adik pernah nyobain cewe?” dia bilang “ya, belum kak”…. itulah percakapan awal bencana itu.
Malam harinya aku membayangkan bercinta dengan pacarku, aku mulai merindukan belaiannya… lalu aku mulai meraba-raba tubuh ku sendiri… tapi aku tetap tidak bisa mencapai apa yang aku inginkan… sekilas aku membayangkan adik ku… lalu aku memutuskan untuk mengintip ke kamarnya… Malam itu, aku mengendap-endap dan perlahan-lahan nak keatas kursi dan dari lubang angin aku mengintip adik ku sendiri, aku sangat kaget sekali ketika melihat adik ku dalam keadaan tak memakai celana dan sedang memegang alat vitalnya sendiri, dia melakukan onani, aku terkesima melihat ukuran kontolnya, hampir 2 kali pacar ku, gila ku pikir, kok bisa yah sebesar itu punya adik ku… Dan yang lebih kaget, di puncak orgasmenya dia meneriakkan nama ku… Saat itu perasaan ku pun bercampur baur antar nafsu dan marah… Aku pun langsung balik kembali kekamar ku dan membayangkan apa yang baru saja aku saksikan.
Pagi harinya, libido ku merasa sangat tinggi sekali, ingin di puaskan adik ku tidak mungkin, maka aku memutuskan untuk mendatangi pacar ku.
Pagi itu aku langsung kerumah pacar ku dan ku lihat dia sangat senang aku datang… Di tariknya aku ke kamarnya dan kami pun langsung bercumbu… Saling cium saling hisap dan perlahan-lahan baju kami lepas satu demi satu sampai akhirnya kami telanjang bulat.
Gilanya begitu aku melihat kontolnya, aku terbayang kontol adik ku yang jauh lebih besar darinya… Seperti biasa dia menyuruh ku menghisap kontolnya, dengan terpaksa aku melakukannya, dia merintih-rintih keenakkan dan mungkin karena hampir orgasme dia menarik kepala ku.
“Jangan diterusin, aku bisa keluar katanya” lalu dia mula menindihi ku dan dari nafasnya yang memburu kontolnya mencari-cari lubang memek ku… begitu unjung kontolnya nempel dan baru setengah kepalanya masuk, aku kaget karena dia sudah langsung orgasme, air maninya belepotan di atas memek ku…
“Ohhhhh…” katanya.
Dia memeluk ku dan minta maaf karena gagal melakukan penetrasi ke memek ku. Tentu saja aku sangat kecewa, karena libido ku masih sangat tinggi.
“Puaskan aku dong… aku kan belum…” rengek ku tanpa malu-malu. Tapi jawabannya sangat menyakitkan ku…
“Maaf, aku harus buru-buru ada janji dengan Sisca” katanya tanpa ada rasa ngga enak sedikit pun.
Aku menyembunyikan kedongkolan ku dan buru-buru berpakaian dan kami berpisah ketika keluar dari rumahnya.
Diperjalanan pulang aku sangat kesal dan timbul kenginan ku untuk menyeleweng, apalagi selama di perjalanan, banyak sekali lelaki yang mengoda ku dari tukang becak, kuli bangunan sampai setiap orang di bis.
Begitu sampai rumah aku memergoki adik ku yang akan pergi ke sport club, dia mengajak ku untuk ikut dan aku langsung menyanguppinya karena memang aku juga ingin melepaskan libido ku dengan cara berolah raga.
Di tempat sport club, kami berolah raga dari senam sampai berenang dan puncaknya kami mandi sauna. Karena sport club tersebut sangat sepi, maka aku minta adik ku satu kamar dengan ku saat sauna.
Saat di dalam adik ku bilang “kak, baju renangnya ganti tuh, kan kalau tertutup gitu keringatnya ngga keluar, percuma sauna”.
“Abis pake apa” timpal ku, “aku ngga punya baju lagi”.
“Pake celana dalem sama BH aja kak, supaya pori-porinya kebuka” katanya.
“Pake celana dalem sama BH aja kak, supaya pori-porinya kebuka” katanya.
Pikir ku, bener juga apa katanya, aku langsung keluar dan menganti baju renang ku dengan BH dan celana dalam, sialnya aku memakai celana dalam G-string putih sehabis dari rumah pacar ku tadi… Tapi “ah, cuek aja.. toh adik ku pernah liat aku telanjang juga”.
Begitu aku masuk, adik ku terkesima dengan penampilan ku yang sangat berani… ku lihat dia berkali-kali menelan ludah, aku pura-pura acuh dan langsung duduk dan menikmati panasnya sauna.
Keringat mencucur dari tubuh ku, dan hal itu membuat segalanya tercetak di dalam BH dan celana dalam ku… adik ku terus memandang tubuh ku dan ketka ku lihat kontolnya, aku sangat kaget, dan mengingatkan ku ke hal semalam ketika adik ku onani dan yang membuat libido ku malah memuncak adalah kepala kontolnya muncul diatas celana renangnya.
Aku berusaha untuk tidak melihat, tapi mata ku selalu ingin melirik ke bagian itu, dan nafas ku semakin memburu dan ku lihat adik ku melihat kegelisahan ku.
Aku juga membayangkan kejadian tadi pagi bersama pacar ku, aku kecewa dan ingin pelampiasan.
Dalam kediaman itu aku tidak mampu untuk bertahan lagi dan aku memulainya dengan berkata:
“Ngga kesempitan tuh celana, sampe nongol gitu”.
“Ia nih, si otong ngga bisa diajak kompromi kalo liat cewek seksi hot” katanya.
“Kasian amat tuh, kejepit. Buka aja dari pada kecekik” kata ku lebih berani.
“Iya yah…” katanya sambil berdiri dan membuka celananya…
“Ngga kesempitan tuh celana, sampe nongol gitu”.
“Ia nih, si otong ngga bisa diajak kompromi kalo liat cewek seksi hot” katanya.
“Kasian amat tuh, kejepit. Buka aja dari pada kecekik” kata ku lebih berani.
“Iya yah…” katanya sambil berdiri dan membuka celananya…
Aku sangat berdebar-debar dan berkali-kali menggigit bibir ku melihat batang kemaluan adik ku yang begitu besar.
Tiba-tiba adikku mematikan mesin saunanya dan kembali ke tempatnya.
“Kenapa di matiin?” kata ku.
“Udah cukup panas kak” katanya.
Memang saat itu juga aku merasa sudah cukup panas, dan dia kembali duduk, kami saling memandang tubuh masing-masing.
Tiba-tiba cairan di memek ku meleleh dan gatal menyelimuti dinding memek ku, apalagi melihat kontol adik ku.
Namun akal waras ku datang dan langsung saja aku berdiri dan hendak keluar, tapi adik ku malah mencegah ku “nanti kak”.
“Kan udah saunanya ” timpal ku, aku sangat kaget dia berada tepat di depan ku dengan kontol mengacung ke arah ku, antara takut dan ingin.
“Kakak udah pernah gituan belum kak” kata adik ku.
“Belum” kata ku, “emang kamu udah..?” lanjut ku.
“Belum juga kak, tapi pengen nyoba” katanya.
“Nyoba gimana???? Nantikan juga ada saatnya” kata ku berbalik kearah pintu dan sialnya kunci loker ku jatuh, ketika aku memungutnya, otomatis aku menunggingi adik ku dan buah pantat ku yang besar menempel di kontolnya.
“Kan udah saunanya ” timpal ku, aku sangat kaget dia berada tepat di depan ku dengan kontol mengacung ke arah ku, antara takut dan ingin.
“Kakak udah pernah gituan belum kak” kata adik ku.
“Belum” kata ku, “emang kamu udah..?” lanjut ku.
“Belum juga kak, tapi pengen nyoba” katanya.
“Nyoba gimana???? Nantikan juga ada saatnya” kata ku berbalik kearah pintu dan sialnya kunci loker ku jatuh, ketika aku memungutnya, otomatis aku menunggingi adik ku dan buah pantat ku yang besar menempel di kontolnya.
Gilanya aku malah tetap diposisi itu dan menengok ke arah adik ku. Dan tak ku sangka adik ku memegang pinggul ku dan menempelkan kontolnya dibelahan pantat ku yang hanya tertutup G-string.
“Oh kak…. Kakak hot banget, aku pengen nyobain kak” katanya dengan nafas memburu.
“Aw… dik ngapain kamu” timpal ku tanpa berusaha merubah posisi ku, karena memang aku juga menginginkannya.
“Pengen ngentot kak” katanya kasar sambil menekan batangnya kepantat ku.
Aku menarik pantat ku dan berdiri membelakanginya, “Aku kan kakak mu John, inget dong”.
Adik ku tetap memegang pinggulku “Tolong kak.. asal nempel aja.. nga usah di masukkin, deh, aku ngga tahan banget”.
“Tolong kak,” katanya memelas. Aku di suruh ngapain aja juga mau kak, asal bisa nempelin aja ke memek kakak”.
Pikiran ku buntu, libido ku juga pagi tadi belum merasa tertuntaskan.. dan saat membayangkan pacar ku menunggangi Sisca, libido ku menjadi tambah naik.
“Persetan dengan pacar brengsek”, batin ku.
“Jangan disini” pinta ku.
“Sebentar aja kak, asal nempel aja 1 menit” katanya meremas pinggul ku.
“Kakak belum siap” kata ku.
“Kakak nungging aja, nanti aku panasin” katanya.
Bagai terhipnotis aku menuruti apa katanya, sambil memegang grendel pintu, aku menungginginya dan dengam pelan-pelan dia membuka G-string ku dan melemparkannya.
Dan dia jongkok di belakang ku dan gilanya dia menjulurkan lidahnya menjilat memek ku dari belakang.
“Oh… ngapain kamu dik…” kata ku tanpa melarangnya.
Dia terus menjulurkan lidah dan menjilati memek ku dari belakang.. ohhhh… gila pikir ku… enak banget, pacar ku saja ngga mau ngejilatin memek ku, adik ku sendiri dengan rakus menjilati memek ku.
“Gila kamu dik, enak banget, belajar dimana” rintih ku… Tanpa menjawab dia terus menjilati memek ku dan meremas remas bokong ku sampai akhirnya lama-lama memek ku basah sekali dan bagian dalam memek ku gatal sekali…"
Tiba-tiba dia berdiri dan memegang pinggul ku..
“Udah panas kak” katanya mengarahkan kontolnya kepantat ku dan memukul-mukul kepala kontolnya kepantat ku….
“Udah….” kata ku sambil terus menungging dan menoleh ke arah adikku…
“Jangan bilang siapa-siapa yah dik” kata ku.
Adikku berusaha mencari lubang memek ku dengan kepala kontolnya yang besar… dia kesulitan…
“Mana lubangnya kak..” katanya.
Tanpa sadar aku menjulurkan tangan kanan ku dan menggengam kontolnya dan menuntun ke mulut goa ku…
“Ini dik” kata ku begitu tepat di depannya, “Gesek-gesek aja yah dik”.
“Masukin dikit aja kak” katanya menekan kontolnya.
“Aw… dik, gede banget sih” kataku, “pelan-pelan….”.
Begitu kepala kontolnya membuka jalan masuk ke memek ku, adik ku pelan-pelan menekannya.. dan mengeluarkannya lagi sedikit sedikit… tapi tidak sampai lepas… terus ia lakukan sampai membuat aku gemas….
“Oh.. dik…. enak…. dik…. udah yah…” kata ku pura-pura…..
“Belum kak…. baru kepalanya udah enak yah….”
“Memang bisa lebih enak…???” kata ku menantang.
Dan…. Dia langsung menarik pinggul ku sehingga batang kontolnya yang besar amblas di telan memek ku.
Aku merasakan perih luar biasa dan “Aw…. sakit dik…” teriak ku.
Adik ku menahan batangnya di dalam memek ku ….
“Oh…kak…nikmat banget…..” dan secara perlahan dia menariknya keluar dan memasukannya lagi, sungguh sensasi luar biasa. Aku merasakan nikmat yang teramat sangat, begitu juga adik ku…
“Oh, kak… nikmat banget memek mu..” katanya.
“Ssssshhhh… Ahh… ” desah ku tanpa tidak bisa menjawab karena merasa nikmat dan sakit.
Lima belas menit dia mengenjot ku, sampai akhirnya aku merasakan orgasme yang sangat panjang dan nikmat disusul erangan adik ku sambil menggengam pinggul ku agar penetrasinya maksimum.
“Oh.. kak.. aku keluar.. nikmat banget…” katanya.
Sejenak dia memeluk ku dari belakang, dan mulai mencabut kontolnya dari memek ku…
“Makasih yah kak” katanya tanpa dosa.
Aku bingung bercampur menyesal dan ingin menangis. Aku langsung keluar dan membersihkan diri sambil menyesali diri.. “Kenapa aku,, adik ku????”.
Dalam perjalanan pulang adik ku berulang-ulang minta maaf atas perbuatannya di ruangan sauna… Aku hanya bisa berdiam merenungi diri ku yang sudah tidak perawan lagi…
Kejadian itu adalah awal petualangan aku dan adik ku, Karena dua hari setelah itu, kami pun kembali bersetubuh, bahkan lebih gila lagi.. kami bisa melakukannya sehari 3 sampai 5 kali sehari semalam.
Setahun sudah aku di tunggangi adik ku sendiri sampai ada seorang pria kaya, kenalan bapak ku melamar ku, dan kami menikah. Untungnya suami ku tidak mempermasalahkan keperawanan ku.
Akhirnya aku di karunia seorang anak dari suami ku, bukan dari adik ku.. karena aku selalu menjaga jangan sampai hamil bila bersetubuh dengan adik ku.
Sampai sekarang, aku tidak bisa menghentikan perbuatan ku dengan adik ku, orang yang pertama kali menunggangi ku, di lain
pihak juga, ternyata aku sangat ketagihan akan permainan sex nya.


Posting Komentar untuk "Perawan Ku Jadi Milik Adik Ku"