Cerita Pengen - ABG - Pemerkosaan - Hot - Sedarah - Nama ku Adi, kali ini aku akan berbagi pengalaman tentang salah satu pengalaman sex ku. Aku tinggal di keluarga kaya. Sayangnya saja orang tuaku jarang menghiraukan ku. Walau begitu, chasingku tetap terjaga sebagai anak teladan dengan nilai raport tinggi. Aku bosan hidup seperti ini dan ingin melampiaskan kebosananku.
Salah satunya dengan menyewa teman – teman perempuanku yang bisa di ajak SEX. Seperti orang lain, aku juga memiliki beberapa teman, sebut saja sih Eko, Joko, Dana.
Siang itu panas yang terik sekali, aku mengajak Eko, Joko, dan Dana untuk bermain ke rumah ku untuk bermain PS.
“tok, tok, tok” suara pintu di ketuk dari luar.
Aku segera berlari untuk membukakan pintu. Ternyata kakak perempuan ku sudah pulang. Namanya Rina, Badannya sih sip banget. BOHAY dah. Emang sih udah punya pacar tapi aku gak tahu sampe mana tahap hubungannya.
“kakak, kok dah pulang ??” tanyaku dengan nada datar.
“ooh, tadi dosennya gak dateng dek, jadi ya tinggal pulang aja” jawab kakak ku riang. Dia pun langsung menuju ke kamarnya untuk berganti baju.
Aku pun menghampiri teman – temanku.
“sexy juga tuh kakak loe, kira – kira bisa gak ya kita gilir ?” tanya Eko memandangku.
Aku memang kefikiran soal itu. Mumpung gak ada siapa – siapa juga. Tapi gak takut juga nanti di aduin gak ya.
Ah setan telah merasukiku, aku tak dapat berfikir jernih lagi. Akhirnya aku mengajak mereka berunding. Setelah siap, kami menuju ke kamar kak Rina.
Ku ketuk pintu kamar nya dengan membawa segulung tali dan kamera untuk merekam aksi kami. Saat kakak ku membukakan pintu kamarnya. Kami langsung menyergapnya. Kami juga mengunci pintu rumah agar tidak ada yang masuk.
“apa – apaan ini !??” tanya Rina kaget.
“hehehe, maaf kak. Aku lagi pengen nie, kita main yok !!” kata ku sambil tersenyum mesum.
Aku pun mulai melucuti semua pakaian ku di ikuti teman – teman ku. Kakak ku mulai panik dan mencoba kabur. Tapi apa daya, dia sudah terjebak dan kami pun mengikat kedua pergelangan tangannya ke kebelakang punggungnya.
“tidak, Adi, aku kan kakak kamu..!” kata Rina yang mulai memelas. Butiran air mata pun menetes membasahi pipinya yang memerah karena malu.
Aku tak menghiraukan kata – kata kakak ku dan menggantungkan ikatannya ke sebuah gantungan baju. Dia masih memohon dan berteriak tapi tak ada yang mendengar. Aku menyiapkan obat perangsang dan vibrator milik teman perempuan ku yang biasa di gunakan dia syuting film bokep.
“kasih minumin obatnya, ko!” suruhku pada eko.
Eko pun mengambil sebotol minuman perangsang itu dan menjejalkannya ke mulut kak Rina.
“ayo minum kak, biar bisa enjoy mainnya” goda eko sambil mencekok kak Rina.
Mau tidak mau rina meminumnya sampe habis. Rina sampai terbatuk – batuk karena rasanya yang aneh.
Aku mengambil vibrator ku dan menyalakannya. Kemudian ku tempelkan ke vagina kakak ku. Wajahnya memerah dan terlihat raut menahan geli. Kedua pahanya menghimpit tangan ku yang memegang vibrator.

Eko dan Dana pun segera memegangi kedua kaki kak Rina dan menariknya hingga terlihat ngangkang. “aaah, aaaaarrrgghh, a, adek....” lenguhan kak Rina yang menahan rasa nikmat hingga liurnya menetes.
Tubuhnya menggelinjang saat joko menjilati kedua paha dan klitorisnya. Aku mengarahkan vibratornya ke lubang duburnya dan menancapkannya. “AAAAAAAHHHHHHH !!!” teriaknya kesakitan.
Sementara Joko yang asyik menikmati jus kewanitaan kakak ku, aku mengambil kursi kecil. Aku naik ke kursi kecil itu dan berpagutan dengan kakak ku. Begitu lama bahkan dia mulai menikmatinya.
“biadab kau, aahhh....,” kata kak Rina setengah sadar.
“hehehe, aku yakin kakak udah gak perawan karena di perawanin pacar kakak, kami hanya ingin menikmati tubuh kakak bersama – sama” balasku dengan senyum licik.
Akhirnya dia orgasme. Tubuhnya melekuk – lekuk bagai penari ular. Lenguhannya kali ini tak dapat di tahan. “aaah, aaaaaaahhhh,” teriak kak Rina.
Kami pun menurunkan nya dan meletakkannya kembali di kasur.
“haaah, haaah, haaah” nafas kakak ku yang ngosh2an, keringat bercucuran dari badannya yang putih dan berisi itu.
“ok, kita gilir aja nie orang” kata ku kepada teman2.
Cerita Dewasa - Aku mendapat giliran pertama. Aku telentangkan tubuh kak Rina. Ku lihat dia sudah teler akibat minuman tadi. Aku masukkan penisku pelan – pelan. Sangat nikmat, masih rapat dan kencang tapi benar yang aku duga, dia sudah nggak perawan. Mudah bagi penis ku untuk masuk sampai ujung penisku merasakan dinding rahimnya.
“aaaaahhh,, ooooh” teriaknya sembari aku memaju mundurkan tubuhku.
Lidah kak Rina menjulur bagai binatang kehausan. Joko pun gak mau ketinggalan. Ia pun menjejalkan penisnya yang besar ke mulut kakakku yang mungil. Terlihat kakakku menerimanya dengan senang hati dan mulai mengulum penisnya. Aku percepat genjotan ku agar kak Rina segera orgasme “mmmpph,.. mpphh,.. mmoooppphhh” teriaknya sembari mengulum penis besar itu.
Kurasa cairan hangat mengalir deras di vaginanya dan kemudian, crooot, croot, kami keluar bersama. Joko masih menjejalkan penisnya ke kakak ku hingga dia sendiri mengeluarkan sperma yang banyak ke mulut kakak ku. Kakak ku pun merespon dan menelan sperma itu,
“enak kak ??” tanyaku dengan senyum puas. Dia pun mengangguk tanda ingin lagi.
Eko yang dalam posisi telentang, aku pun menaikkan tubuh kakak ku ke Eko dan kemudian memasukkan penisnya ke vagina kakak ku. Joko pun segera mencari lubang dubur kakak ku dan segera menancapkan penisnya. Aku menekan kepala kakak ku sehingga dalam berciuman dengan Eko. Sedangkan Dana hanya menunggu gilirannya sambil memegang – megang buah dada kakak ku.
Sebentar saja Eko berciuman dengan kakak ku, Dana pun menjulurkan penisnya ke mulut kakak ku. Terlihat wajah kakakku yang sedang merasakan genjotan 3 orang sekaligus di 3 lubang yang berbeda.
Setelah 1 jam berlalu, “ooh, ooooh “ teriak Joko sedang orgasme. Penisnya di tancapkan dalam – dalam. Spermanya mengalir keluar dari dubur.
“ooh, aaah fuck yeah !!!” teriak Dana yang orgasme kemudian dan di ikuti Eko.
“ooh, aaah fuck yeah !!!” teriak Dana yang orgasme kemudian dan di ikuti Eko.
Badan kakak ku ku biarkan tergeletak sambil di fotoi oleh ku.
Hari menjelang sore. Teman – teman ku pun telah kembali ke rumah mereka masing – masing.
Kakak ku yang masih berada di ranjang terikat. Dia menatap ku melas dan ku balas dengan senyum licik, handphone ku berdering. Ada pesan masuk.
Ku lihat ternyata dari Papa ku, “maaf ya nak, kami belum bisa pulang karena ada urusan kantor, mama juga masih di rumah nenek untuk merawatnya. Jika ingin makan pesen aja” bunyi pesan itu.
“la..., lagi dek, ayo..” kata kakak ku sambil tersenyum senang.
Aku pun melepaskan ikatan itu dan mencumbuinya hingga pagi. Kakak ku tidak memberitahukan apa yang terjadi sebelumnya dan bahkan dia sering mengajak ku bermain berdua dengan syarat tidak boleh membawa teman.

Posting Komentar untuk "Foursome Menggilir Kakak Ku"