Pesta keluarga rencananya dilangsungkan sekitar jam 19.00 sampai jam 22.00 akan selesai dan langsung pulang lagi ke rumah di Jakarta. Sesampai di tempat Pesta. Para sahabat dan keluarga banyak yang mengagumi kecantikan mama. Malah ada yang bercanda bahwa kami ibarat seorang pasangan (aku dan mama ku) adalah ibarat pasangan suami isteri yang sangat serasi. Pokoknya diantara Keluarga dan sahabat , kami lah yang menjadi fokus pandang. Lebih wow… dibandingkan mereka yang sementara duduk dipelaminan malam itu.
Memang kecantikan mama tiada duanya, melebihi kecantikan tamu2 sebayanya yang hadir. Mama masih cantik dan seksi nampak lebih muda 10 tahun dari umur yang sebenarnya sudah terbilang umur 40 tahun. Mama selalu menjaga kesehatan dan tidak pernah melupakan senam, Kalau dirumah selalu merawat tubuhnya, agar tetap fit , cantik dan seksi.
Tepat jam 22.00, kami pun pamitan untuk pulang, maklum rumah kami sangatlah jauh dan bila tidak ada halangan mungkin sampainya di rumah sudah tengah malam atau jam 02 pagi.
Setengah jam kemudian waktu telah menunjukkan pukul 22.30, kami telah meninggalkan tempat pesta dan saya langsung menancap mobil untuk pulang.
Di dalam perjalanan tiba-tiba mama mengingatkan ku, "hati2 .. jangan kencang-kencang, sayang !!!, jalannya licin”, betul kata Mama, karena hujan yang turun mulai deras, mana lagi mendekati puncak semakin berkabut.
Beberapa saat kemudian, Tiba2 stir mobil ku rasakan sangat berat, ”Aduh Maa…, Ban Mobilnya Kempes…”, secara refleks mama ku menjawab, ”Cepet cari kehalaman hotel terdekat aja … ntar nggak keburu … bisa-bisa kita ngadat di jalan nanti .. mana hujan deras lagi". "Iya Maa..“ jawabku singkat sambil berbelok memasuki salah satu hotel berbintang yang ada di Kaki Lereng Puncak.
Sebelum kami keluar dari mobil, mama ku bilang, .. ” Sayang, kalau Ban Mobilnya Kempes dan gak bisa ditolong lagi…, kita nginap aja di Hotel ini, Besok pagi aja baru pulang kita”.
Dan memang keadaan yang mengharuskan kami untuk singgah bermalam di hotel berdua dengan mama.
Kami berdua dijemput dan diantar ke Resepsionis dan untuk mengurangi kecurigaan, mama ku langsung mencatat identitas kami berdua sebagai suami isteri, mama mengerling kepada ku sambil mengeluarkan Credite Cardnya untuk digesek sebagai jaminan nginap hotel 1 malam.
Setiba di Kamar, .. mama langsung tersenyum manis dan berkata..” Sayang… jangan macam2 yah!!!, walaupun ditempat pesta tadi malam , mereka bercanda katakan kita seperti pasangan suami isteri dan di resepsionis bilang kita suami isteri , tetapi kamu tetap anak mama.. nggak boleh macam2 sama mama. yah !!" .. spontan saya menjawab ” OK!! Mama.., sayang yang cantik ”.
Kami berdua dijemput dan diantar ke Resepsionis dan untuk mengurangi kecurigaan, mama ku langsung mencatat identitas kami berdua sebagai suami isteri, mama mengerling kepada ku sambil mengeluarkan Credite Cardnya untuk digesek sebagai jaminan nginap hotel 1 malam.
Setiba di Kamar, .. mama langsung tersenyum manis dan berkata..” Sayang… jangan macam2 yah!!!, walaupun ditempat pesta tadi malam , mereka bercanda katakan kita seperti pasangan suami isteri dan di resepsionis bilang kita suami isteri , tetapi kamu tetap anak mama.. nggak boleh macam2 sama mama. yah !!" .. spontan saya menjawab ” OK!! Mama.., sayang yang cantik ”.
Entah dari mana datangnya keberanian ku untuk merayu mama ku, walaupun itu saya sampaikan secara bercanda tetapi kalau dipikir, wah bisa berabe juga, sekamar di Hotel dengan wanita yang cantik dan seksi yang ternyata mama kandung ku sendiri. Pasti dugaan orang kalau bukan Suami Isteri yang kemalaman pastilah peselingkuh yang kaya raya, dan yang jelas pastilah mereka memanfaatkan waktu yang sangat panjang untuk bersetubuh sepuas-puasnya.
Pikir2 praduga orang, tak terasa Yunior ku menegang..makin kencang .. kayaknya setan setan berahi mulai menguasai pikiran ku…membuat ku hampir salah tingkah.
Tiba2 mama bilang, "Mama Mau Mandi dulu yah.., tolong bukakan korset mama,sayang".
Wowww.. setan penggoda makin kuat, ”iya.. iya.. Ma” sahut ku agak bergetar, sambil membuka korset Mama dan entah kenapa, saya mencoba melirik ke buah dadanya dari samping belakang, dalam hatiku berkata, walaupun mama tidak menggunakan korset tetapi cetakan tubuhnya sangat sempurna, Pinggang yang ramping bak pinggang anak perawan yang diikuti dengan pinggul lebar yang sangat serasi dengan tonjolan buah dada yang masih tegak menantang kedepan, ditambah lagi kulit Mama putih tak bernoda sangat halus dan harum…, Pastilah semua laki-laki ingin menikmati keindahan dan kesempurnaan alam yang ada pada Mama… tanpa kecuali termasuk saya, anak kandungnya.
Sewaktu mama di kamar mandi, terdengar sayup sayup riak air di Bak Mandi yang bersentuhan dengan tubuh montok mama yang telanjang bulat, tak terasa tangan ku mulai memegang si Yunior yang mulai tidak dapat dikendalikan dan tiba2 terdengar teriakan perlahan Mama “Sayang… kamu juga mandi ya !! airnya Nyaman dan hangat”. “Iya, entar Ma.. masa iyah mandi bareng ?” lalu senyap…, pikirku.. apa ini sinyal plus dari mama??? atau hanya karena becandaan mama aja??? Tak terasa.. genggaman pada Yunior ku makin kencang, “Sabar yah yunior.. kamu ntar saya masukan di memiawnya mama” guman ku dengan fikiran mulai kurang ajar dan kotor.
Selang beberapa saat , Mama keluar dari kamar mandi, dan tubuh mama hanya dililit ketat oleh selembar handuk sebatas setengah buah dada mama ke bawah sampai sejengkal diatas lutut, Karena suhu kamar sangat sejuk , sambil berlari kecil.. Mama menuju spring bed langsung masuk dalam selimut yang tebal, lalu mama berkata “Gantian mandinya… mama mau tidur duluan”, dan saya langsung menjawabnya “Gak jadi mandi Ma.., pagi aja sekalian…” jawab ku singkat, karena jawaban ini sudah saya persiapkan agar cepat2 bisa tidur alias lebih cepat tidur di samping Mama ku.
“Yauda, terserah kamu aja… tapi kalau bau jangan baring disamping Mama ya” jawab mama ku.
Saya lewatkan kira-kira 10 menit setelah nafas mama seperti mulai teratur alias tidur… perlahan lahan saya naik ke pembaringan disamping kiri mama, maksud saya untuk ikut juga masuk dibalik selimut, saya tarik dan simak sedikit selimut yang satu-satunya akan kami pakai berdua, tetapi tiba2 mama mengeliat mungkin terasa hembusan dingin akibat selimut yang menutupi tubuhnya tersinkap sedikit.., tampak mama tidur dibawah selimut tanpa mengenakan sehelai kain alias telanjang bulat, karena kami memang tidak mempersiapkan pakaian tidur, mama tidur miring membelakan disebelah kanan, perlahan saya masuk dibalik selimut disamping kiri mama yang telanjang, dan selang beberapa saat kemudian, mama membalikan tubuhnya dan wajahnya hampir menyentuh wajahku, kutatap matanya yang tertutup indah, bibir yang tipis merekah menantang, hidung kecil yang mancung.., ku beranikan dan ku coleng perlahan hidung mama, tetapi tak ada reaksi, ku lanjutkan untuk menarik kebawah bibir mama yang tipis, agar tampak gigi yang putih rapi berjajar, juga tak ada reaksi dari mama.
Akhirnya dengan hati berdebar-debar, ku rapatkan mulut ku dan kukecup bibir mama, mulai desak nafas mama sedikit terganggu, mungkin terhalang dengan hidung ku akhirnya mama membuka sedikit mulutnya, tanpa kuberi kesempatan menutupnya, ku sedot lidahnya, dan rupanya mama ku dalam tidurnya juga membalas ciuman ku dan selanjutnya kualitas keberanian ku kutambah dengan mulai memeluk dan melingkari badan mama dengan lenganku, reaksipun datang dengan makin merapatnya tubuh mama yang mungil dan telanjang ini ke dada ku, paha mama mulai menyerang dan menyentuh yuniorku yang berubah menjadi Yunior yang kenyal dan berdiameter sebesar pergelangan tangan mama, pelukan mama mulai mengencang, mungkin bermaksud menarik obyek yang lebih hangat yang ada pada badan ku, keadaan ini membuatku makin kesurupan, tangan kiriku mulai mengerayangi pingul mama, turun kebawah bagian bokongnya, terus turun dan berputar kedepan lebih kebawah lagi, dan akhirnya sampai kebulu pubis mama yang sangat halus, ku telusuri bibir vagina mama dan akhirnya jari telunjukku mengelitik klitorisnya.

Mama mulai berekasi, kedua paha mama menjepit, tangan kanannya mencakar punggung ku dengan kuku mama yang tajam, mungkin ini dalah refleks akibat sesutu yang memasuki vaginanya, hanya mama yang tahu, tubuh mama saya dorong agar sedikit terlentang dan mulailah saya menindis setengah tubuh mama terutama buah dada kiri mama dengan tubuh ku, paha kiri mama dengan paha kiriku, dan tangan kananku mulai saya aktifkan dari belakan leher mama untuk mengerayangi buah dada kanan mama, bibir mama dan bibirku membentuk satu ruang dan kedua lidah kami saling menggelitik, nafas mama makin memburu, saya makin kesurupan dan menyerang.
Akibat makin kerasnya remasan tangan kanan ku ditetek kanan mama dan jari telunjuk kiri ku yang mengelitik klitoris mama yang mulai memanas dan mengeluarkan lendir membasahi vagina mama, akhirnya mama tersentak “Hey… kamu ngapain Mama…ini gak boleh Ar… !!,“ kata Mama kaget dan marah, jawab ku sambil gemetar dan bernafsu campur aduk, “saya tidak bisa tidur ma…, apalagi seranjang dengan mama yang lagi telanjang bulat”.
“Ohw.. begitu yach …” mama terdiam agak lama lalu membalik membelakangi ku, sambungnya “Tapi jangan kasar gitu donk !!” lalu Mama terdiam lagi… namun napasnya masih memburu dan bergetar, inilah kata-kata mama yang kurang saya mengerti, apakah perbuatan saya tadi dibenarkan tetapi nggak boleh kasar atau apa yach….?
Cerita Sex - Saya tidak berani lagi ngomong macam2 dan jawab ku singkat “Maaf Maa” sambil menatap punggung mama yang masih agak bergetar, entah beberapa lama kami terdiam berdua tiba2 Mama membalik sambil berkata "Kalau kamu pingin bercinta dengan mama harus lembut dan pelan-pelan aja, kan masih banyak waktu”, sambungnya lagi “Kamu anak nakal boleh peluk dan mencium mama, pokoknya tubuh mama malam ini, mama kasih kamu kecuali yang satu ini, yaitu Yunior mu yang gede ini dilarang keras memasuki vaginanya mama”, sambil mama memegang Yunior ku dan menarik dan menyapu kepermukaan vaginannya.
“Tapi justru cuma yang satu ini milik mama yang paling nikmat” saya protes dengan berani.
“Siapa yang bilang anak nakal?!” mama mulai menindih tubuh ku dan mencium ku, Ku balas ciuman mama, wow… sangat nikmat dibandingkan waktu saya mencium mama dalam keadaan tertidur, tetapi kali ini dengan sadar sesadarnya, justru mama memulai merangsang, sambil melemparkan selimut kelantai, jadinya kami betul–betul telanjang bulat di udara kamar yang sejuk diatas ranjang.
Kami berciuman dan berpelukan telanjang bulat dengan Mama , sangat lembut dan perlahan-lahan, rupanya mama juga sangat menikmatinya, napas kami mulai memburu, terkadang Mama mengeram dan menggeliat apabila kusentuh dan kupelintir halus putting teteknya .. Auhh!!, jangan disitu Ar..!!, Mama nggak tahan… sayannngggg, keluh Mama panjang…, “Tapi enak kan Mam!!” Aiii!!!…Mama makin kesurupan..dan berupaya meraup Yunior ku.. yang makin kaku dan membesar Maksimal.
Sewaktu Mama menggenggam Yunior ku ,Tubuh Mama kudorong menjadi terlentang dan dan kutindih dengan badanku, mulut kami makin bersatu , ku peluk erat tubuh mama yang mungil , dan Yuniorku kuarahkan ke vagina mama, tetapi Mama tetap menggenggam yuniorku, hanya menggosok-gosokan kepala yuniorku ke mulut vaginanya yang juga mulai berlendir.
Terkadang kepalanya sudah masuk setengah tetapi mama, mengeluarkan nya lagi, karena saya tidak tahan lagi perlakuan mama seperti ini, ku tarik tangan mama yang menggenggam yuniorku agar terlepas..rupanya usahaku ini cukup berhasil dan dengan cepat kuselipkan kedalam vagina mama, terasa vaginanya sangat licin, menggesek dan berlendir serta berdenyut menjepit.
"Aowww…!!!" teriak mama, ku kocok vagina mama dan mama mengimbanginya dengan goyangan pinggulnya yang tak karuan tetapi baru 2-3 kali gocokan, tiba2 mama dengan kekuatan penuh menaik kan bokongnya tinggi-tinggi dan menggessernya jauh kesamping akhirnya Yunior ku terlepas dari vaginanya ..clukppp..... “Aiii!!!… kenapa dikeluarin maa…”, “Nggak… boleh sayang..”.
Tiba tiba Mama mulai bangun kemudian membawa selangkangnya ke wajah ku persis mulut vaginanya berhadapan dengan mulut ku , mama mulai menunduk dan meraih Yunior ku dan memasukan ke mulutnya dan melumutnya , terkadang Yuniorku digigitnya perlahan2 sambil bergantian dengan bibir yang lembut dan hangat, yang paling mengasikan kalau kepala Yuniorku digelitik dengan lidah mama, begitu juga klitoris mama , saya gelitik dengan ujung lidahku, terkadang mama hilang kontrol , mendengus menambah gocokan dan lilitan lidahnya di kepala Yuniorku, terkadang sangkin bernafsunya juga mama , tangannya ikut pula meramas biji pelir ku dan semuanya berlangsung saling kerja sama membantu masing masing mencapai puncak birahi yang membuat lupa segala-galanya bahwa berbuatan bersanggamah dengan ibu kandung yang orang katakan sangat tabu, tetapi justru sangat mengasikkankan dan jauh lebih nikmat dengan memiaw manapun di dunia ini.
Mama makin gila mengocok Yunior ku, dan akhirnya , saya tak tahan lagi…cepat donk mama… masukkin kedalam memiaw mama.., aowww…cret…. cret.. sabar sayang…kata mama kesurupan mempermainkan air maniku sambil menggosokkannya di-kedua buah dadanya.
"Mama juga sudah tidak tahan sayang…"
Tidak berapa lama kemudian mama berganti posisi, duduk persis diatas selangkangku persis posisi Yunior ku berhadapan langsung dengan vagina mama, mama menuntunnya dengan sangat gampang memasuki liang senggamanya dan menjepitnya.
Wow… wow…. suatu kenikmatan yang sangat sulit dilukiskan dengan kata2, tidak ada lagi kenikmatan yang melebihi kenikmatan sewaktu Yunior ku dijepit dan di kocok oleh vagina mama, pinggul mama naik turun menyebabkan Yuniorku masuk makin kedalam dasar vagina mama,…, saya tidak ingin kenikmatan ini berlangsung cepat, saya turun dari pembaringan, menggendong mama sampil masih melekatkan Yunior ku kedalam vagina mama, kugoyang2 tubuh mama yang mungil, mama makin kesurupan…dan juga merasakan kenikmatan yang tiada tarnya… mata mama mulai terpejam… sambil berdengus ach–ach… mama tidak tahan lagi, minta diturunkan untuk mengakhiri permainan ini.
"Sayang… turunin mama.. tancapkan Yunior mu sayang, lebih dalam", ku baringkan tubuh mama, ku perberat tekanan Yunior ku masuk ke vagina mama, mama menjepit makin kencang, vagina mama makin berdenyut2 dan akhirnya pelukan kami berdua makin kencang, mama seakan akan menggantung ditubuh ku lekat dan sangat erat, cret-cret… rintihan kenikmatan mama bercampur aduk dangan geraman ku… semuanya berakhir membawa kami berdua ke langit ketujuh.
Setelah ledakan kenikmatan birahi bersanggamah dengan mama yang menghamburkan air mani kami berdua tercecer kemana-mana membuat kami berpelukan lemas dan penuh kebahagian.
Jam di dinding hotel kini telah menunjukan pukul 03 pagi dan yang akhirnya kami berdua tertidur kelelahan dalam keadaan telanjang bulat berpelukan bagai bayi yang baru lahir.
Keesokan harinya Mama dan Yunior ku keduluan terjaga… , Mama sambil memeluk ku, menjepit hidung ku sehingga saya sulit bernafas dan akhirnya saya juga terbangun, "Selamat pagi anak nakal…" sambut Mama sambil tersenyum manis.
Tidak ku siasiakan kesempatan ini , ku tarik tubuh mama persis menindih tubuhku, ku raih wajah mama dan ku lemut bibirnya yang tipis…, mama pun bereaksi menyambut dan malah dalam posisi tubuhnya menindih tubuh ku berusaha memasukan Yunior ku ke vaginanya.
Nampaknya napsu birahi mama makin menjadi jadi setelah bersanggama , tidur istirahat semalam .. ku sambut kebinalan mama dan tiba–tiba mama menghentikan gerakannya sambil berkata, "Ar, kamu belajar dari mana kurang ajar setubuhi mama.''
Sebelum saya menjawab, mama mengencangkan otot vaginanya membuat yuniorku makin kelelap “Kan Mama yang ajarin…” jawab ku singkat sambil membalikan tubuh Mama menjadi tertelungkup.
Ku angkat pinggul mama sedikit meninggi dan kuarahkan yunior ku ke vagina mama dari belakang.
Kembali terdengar geraman mama, "Jangan gini Ar..oww!!", tetapi goyangan mama justru mendukung dan menyambut, ku kocok vagina mama dari belakang lebih keras dan agar tidak terlepas, kedua tangan ku menggenggam pinggulnya mama makin menggelapar dan kocokan ku semakin kencang membuat tubuh mama terangkat dan membuat buah dadanya bergelantungan bergoyang seirama tumbukan Yunior ku ke vaginanya.
Tiba-tiba mama meraih kedua tangan ku dan membawa ke gundukan buah dadanya dan mama mengeram histeris tetapi suaranya teredam karena wajah mama dibenamkan dikasur.
Beberapa saat kemudian, kami berdua mengambil posisi duduk berhadapan tepatnya mama duduk diatas selanggkang ku dengan vaginanya masih tetap menjepit yunior ku.
Mama menaik-turunkan bokongnya sambil mendengus dan saya menjilat leher mama sambil meremas kedua buah dadanya dan akhirnya kami mengalami orgasme dalam posisi duduk.
Kami duduk terdiam, berpelukan, lalu saling menatap. Mama tersenyum manis pada ku, lalu ku kecup bibir mama dan ku baringkan tubuh mama perlahan tanpa melepas yunior ku yang masih didalam vagina mama.
“Maaa,, ada satu permintaan anakmu yang nakal ini”
“Apa sayang ?” sela mama.
“Saya sayang mama dan saya sangat mencintai mama, maukah mama menjadi isteri ku selama-lamanya??”
“Gila kamu, Ar.. Mana ada anak memperisteri ibu kandungnya” jawab Mama lalu sambil tersenyum dan melanjutkan kata-katanya, “Tapi kamu boleh kok setubuhi mama kapan pun kamu mau, asalkan papa mu tidak tau aja”
Selama hampir sejam, kami berdua masih berbaring dan bercinta dengan keadaan telanjang bulat, saya berbaring terlentang sambil membelai rambut mama yang acak-acakan.
Mama berbaring tertelungkup dengan kepala bersandar di dada ku, wajahnya menengadah keatas sangat dekat dengan wajah ku, sehingga nafas kami berdua saling menyatu, tangan kiri ku membelai tubuh mama yang seksi sampai kepinggang, terkadang kuelus buluh pubis mama yang halus dan pahanya yang sangat mulus , mama pun tidak henti-hentinya mengelus yunior ku, seakan akan tidak rela apabila benda yang bulat panjang ini yang telah membuatnya menjadi setan histeris akan mengkerut.
Cerita kami kami berdua dipenuhi dengan kata-kata cinta birahi dan model atau gaya bersetubuh dan akhirnya Mama meminta "Gendong mama ke kamar mandi,, sayang.."
Dikamar mandi, tubuh kami berdua saling melekat terus dan mama tidak pernah melepaskan ciumannya, sewaktu mandi pun kami bersetubuh berdiri, suatu kenikmatan tersendiri yang mama belum pernah merasakannya yaitu badan kami lumuri sabun cair sehingga sangat licin, mama mencapai orgasme sewaktu saya menggendong dan menyetubuhinya sambil berdiri.
Tawa cekikan dan teriakan kenikmatan serta kebahagian birahi mama mengaun di kamar mandi. Di bak mandi yang sempit pun kami mandi berdua melanjutkan babak berikut dan akhirnya Mama pun orgasme kedua kalinya di Bak Mandi. Di dalam air yang dipenuhi busa sabun dan birahi.
Sangking gilanya kami berdua, kami keluar dari kamar mandi masih dalam keadaan telanjang bulat dan berpelukan, berciuman, kemudian saya duduk di sofa, mama saya dudukan diatas selangkang ku…, Yunior ku yang tak kunjung mengalah tetap berkubang di vagina mama, sampai akhirnya waktu menunjukkan pukul 11 lewat 30 menit, kami pun bersiap-siap check out dari hotel.
Sewaktu kami hendak mengambil kunci mobil di resepsionis, kami disapa “Selamat Siang , terima kasih atas kunjungannya dan semoga Bapak dan Ibu menikmati kebahagiaan di hotel kami”, Mama hanya tersenyum dan berjalan menggantung di Bahu ku menuju ke mobil kami yang telah disiapkan.

Posting Komentar untuk "Kebahagiaan Birahi Aku Dan Mama Ku"