https://www.profitablegatetocontent.com/gpxviw7h3?key=abae7d16f82ade4c24e1d8c804ccb9cd

Ku Nikmati Pemerkosaan Dalam Toilet Ini

Ku Nikmati Pemerkosaan Dalam Toilet Ini

Cerita Pengen - Hot - Pemerkosaan - Ku tutup mataku sambil meraba klitorisku dengan jari jariku, terasa nikmat sekali. Beberapa saat, cepat sekali vaginaku sudah licin dan basah sekali, sentuhan jari jariku semakin menebarkan rasa nikmat. Sesekali aku tekan lebih keras, tubuhku rasanya tidak sanggup menopang birahi ini, lututku bergetar lemas tak kuat menopang tubuhku.

Oh ya, keasikan, hehehe.. 
Perkenalkan nama ku Dona, 26 tahun, yang tampak di foto, masih single, aku bekerja sebagai seorang guru SD di Jakarta. Hobi ku adalah masturbasi sambil menghayalkan pria pujaan ku, fantasi-fantasi liar sering kali terlintas dikepalaku dan tidak dapat ku bendung, apalagi semenjak aku jomblo hampir setahun ini.

Dan beginilah, belakangan ini jika aku sedang horny, aku sudah tidak kenal tempat untuk memuaskan gejolak birahiku. Balik ke cerita tadi.

Sangkin nikmatnya masturbasi di toilet sekolah, aku sampai tidak menyadari kalau pintu toilet meski ku tutup tapi tidak ku kunci.

Pasalnya aku sudah tidak peduli lagi, yang ku tahu hanya aku harus memuaskan birahiku yang sedang terbakar ini, paling aku hanya bisa menahan desahan ku saja meskipun terkadang terlepas juga desisan desisan kecil dari bibir tipisku.

"sshh..emhhh", desisan kecil sesekali keluur dari bibir tipisku.

Aku membayangkan bercinta dengan pak Oki, guru olah raga baru disekolah tempatku bekerja, pak Oki sungguh tampan dan tubuhnya yang sangat kekar, 
belum lagi ada tonjolan yang menggelembung di antara pahanya, tadi siang aku memperhatikannya yang sedang memberi petunjuk cara meregangkan otot kepada murid-murid kelas 6 SD.

Terus terbayang-bayang akan pak Oki, aku jadi gak kuat lagi menahan birahiku sampai akhirnya berujung di toilet sekolah ini ketika jam pelajaran berakhir dan sekolah sudah sepi.

Aku membayangkan bercinta dengan pak Oki di toilet ini, dia memompa k*ntolnya yang besar di vaginaku dari arah belakang, tubuhnya mendorong tubuhku sehingga aku terpaksa menahan tubuhku di tembok toilet dan sedikit menungging.

Aku mempraktekkannya seolah-olah semuanya nyata, satu tanganku bertopang di dinding dan yang lain membelai klitorisku dari depan.

'uuuh pak oki', desisku pelan.

Aku terus mengejar kenikmatan, keringat ku sudah mulai keluar dari atas keningku. Dan tidak lama, aku pun merasa hampir mencapai di ujung kenikmatan.

Namun tiba-tiba,

'braaak', pintu toilet tiba tiba terbuka.

'bu dona', kata orang yang berdiri di depan pintu toilet dengan mata yang tidak berkedip sedikitpun melihatku.

Aku tersentak kaget,

'pak parman ehhhh...', kataku kaget ketika melihat pak parman, cleaning service sekolah yang umurnya sekitar 40 tahun.

Sangkin kagetnya dan tidak tau berbuat apa, aku berjongkok merapatkan kakiku, namun tanganku masih berada diantara selangkanganku, aku begitu kaget sampai lupa menarik tanganku.

'pak parmaan keluar', kataku dengan suara pelan.

Wajahku pucat sangkin takut dan malunya. Kurang ajar benar dia, bukannya keluar tapi malah ikut masuk dan menutup pintu kamar toilet dan menguncinya.

'ngapain pak... keluar,' perintahku dengan tetap berjongkok sambil merapikan rok ku ke bawah yang tadinya tersingkap sampai ke pinggul.

'Bu dona', kata parman sambil mendekatiku dan mendekap tubuhku.

Aku bertambah kaget, tapi aku tidak berani berteriak, aku juga merasa takut dan akan malu besar jika ada orang yang mengetahui kalau aku masturbasi di toilet sekolah.

'jangaan pak', kataku berusaha melepaskan dekapannya, ku geser tubuh ku untuk melepaskan diri dari dekapannya, namun dia tetap mendekap ku sampai aku menabrak dinding.

'jangan paak', kataku takut.

Tapi dia tidak mendengarkanku, bahkan dia mendekatkan wajahnya dan menciumi leher ku.

'jangaaan pakk', kataku lagi.

Melihat parman yang begitu beringas dengan nafas mendengus-dengus menciumi leherku dan tangannya mulai meraba raba buah dadaku. Aku menyadari kalau aku terjebak, aku berusaha melawan, dengan sekuat tenaga aku dorong tubuhnya, berhasil, dia terjatuh di lantai toilet.

Aku langsung mengambil kesempatan, berdiri ke arah pintu, namun ketika aku mencoba membuka grendel pintu toilet. Tanganku tertahan oleh tangan parman yang kekar,

'lepasin', kataku, namun parman yang sudah kesetanan itu tidak mendengarkanku, dia malah memutar tangan kananku ke belakang tubuhku dengan paksa, tangannya yang lain menahan tangan kiriku di dinding. Aku terjebak, tenaganya kuat sekali, tubuhku seperti terkunci dan tidak bisa bergerak,

'pak parmman jangan...sakit..lepasin', kataku memohon dengan suara memelas.

'bu dona... biarkan aku...', katanya didekat telingaku, dengusan nafasnya sampai terasa menerpa telingaku.

'ahhh lepasin aku pak', aku memohon lagi begitu mengetahui tubuh kekarnya menekan tubuhku kedinding. Aku sangat takut, ketika merasa ada benda yang keras kenyal menabrak bokongku.

'ahh k*ntolnya udah tegang, dia akan memperkosaku', jerit batin ku.

Aku semakin memberontak berusaha melepaskan kuncian tangannya yang menahan kedua tanganku.

'sebaiknya bu dona jangan berisik, nanti ada orang yag dengar, biarlah saya dipukuli orang tetapi saya akan cerita ke semua orang kalau ibu dona masturbasi di kamar mandi', katanya mengancam.

Lalu aku pun mengurangi perlawanan ku, ancamannya begitu mengena. Apalagi di sekolah aku dikenal sebagai wanita anggun yang berkharisma. Aku menghentikan perlawananku... dan berpikir sejenak.

Kesempatan itu tidak disia-siakannya, tangan kananku diletakkan keatas merapat didinding bersatu dengan tangan kiriku, dengan tangan kirinya dia menahan kedua tanganku.

'jangan paak, kumohhhon jangaan', aku memelas kepadanya.

Tapi sia-sia, tangan kanannya sudah bebas meraba raba buah dadaku, dia memeras buah dadaku keras sekali. Ingin rasanya menangis tetapi aku takut malah ada yang dengar.

"aahh bu dona.. toked bu dona enak banget emmhh', kata-kata kotor yang memuji keindahan tubuhku keluar dari mulutnya.

Kurang puas meraba buah dadaku yang masih ditutupi kemeja, dia menarik kemeja ku keatas melepaskan dari dalam rok ku dan tangannya yang kasar mulai terasa meraba raba perut ku.

'ammpuun pak jangann', kucoba lagi memohon ketika dia mulai memeras buah dadaku.

'emmh bu dona, enak banget toket bu dona'', katanya lagi dengan berbisik dari belakang, dengusan nafasnya yang berderu menandakan dia sangat bernafsu.

Dan aku bisa merasakan penisnya sudah sangat keras sekali menabrak nabrak pantatku. Ini semua menandakan dia benar benar sudah sangat ingin menyetubuhiku.

'Bu dona ijinkan saya ngent*tin bu dona', bisiknya pelan sambil menarik rokku keatas. Aku kaget mendengarnya, tetapi tenagaku tidak cukup kuat melepaskan kuncian tangannya.

'Pak.. jangan jangan kasihani aku', kataku memelas.

Sepertinya apapun yang ku katakan, tidak akan dapat membendung nafsu setannya lagi dan sejenak tidak ku rasakan lagi tangan kanannya meraba-raba tubuhku.

Penasaran apa yang dilakukannya, aku pun menoleh ke belakang.

'oooh jangan pak', aku panik ketika melihat ke belakang, dia sudah mengeluarkan k*ntolnya, meski tidak begitu jelas aku bisa melihat penisnya yang besar dan hitam legam sudah keluar dari sarangnya.

Belum hilang rasa kaget ku, Parman menekan tubuh ku merapat kedinding, aku merasakan benda kenyal dan keras mengesek dan menabrak pantatku.

'Aduuh pantat bu dona montok banget', katanya meremas remas pantatku. Aku terkaget, aku baru teringat jika ketika masturbasi tadi aku melepas celana dalamku dan celana dalamku masih tergantung di pintu toilet.

'Gawat neh', pekik ku dalam hati mengetahui bokong ku tidak dibaluti kain sedikit pun. 
Pasti dia dengan mudah mencari sasaran tembaknya, apalagi vagina ku udah mengeluarkan cairan karena masturbasi tadi.

Aku pun menjadi panik kembali dan takut membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Ku coba lagi memberontak, tapi tetap sia sia. Aku pasrah, rasanya tidak mungkin lagi aku bisa lepas.

GEISHAPOKER

Dan sekarang, ku rasakan ada benda kenyal sedang menggesek gesek belahan vaginaku yang licin seperti mencari-cari sasaran.

Akhirnya benda itu berhenti tepat di mulut lubang vagina ku, sudah mendapatkan sasaran tembak, aku sudah sungguh tidak berdaya.

'Pak parman ampun pak', kataku memohon lagi menyadari dalam hitungan detik k*ntolnya yang akan segera masuk kedalam tubuh ku.

'Bu dona udah lama saya pengen giniin bu dona, bu dona seksi banget', katanya.

Cerita Sex - Dan tiba tiba kurasakan k*ntolnya mulai masuk, aku panik mencoba melawan dengan sisa-sisa harapan ku, bukannya terlepas tapi malah karena gerakan tubuh ku, k*ntol parman itu justru malah terbenam masuk ke dalam lubang vagina ku.

'aaaah tidaaak', pekik ku dalam hati ketika kurasakan k*ntolnya terasa terbenam memenuhi vaginaku. Aku menarik nafas, ingin rasanya menangis.

Sungguh sial, vagina ku yang sudah basah ketika aku masturbasi tadi malah memudahkan batang itu masuk, tetapi ku pikir itu mungkin juga lebih baik, karena jika tidak, mungkin vagina ku bisa-bisa lecet karena ada benda yang memaksa masuk.

'emmmh bu dona, vagina bu dona enak banget, ooohhh', desahnya didekat telinga ku ketika k*ntolnya di benamkan sedalam-dalam mungkin dan terasa menyentuh rahim ku.

'Ya ampuuun panjang banget k*ntol parman ini, ampuuun', pekik ku dalam hati.

Aku merasakan k*ntol itu udah mentok karena terasa sangat keras menabrak rahimku dan terasa sedikit perih karena jujur aja, belum pernah ada benda sebesar itu masuk ke vagina ku.

Ketika batangan itu amblas, aku terdiam, antara bingung, takut, takjub, nikmat dan kaget. Semuanya berkecamuk di kepala ku. Aku benar benar terdiam, tidak bergerak.

Aku pasrah, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, tidak ku sangka khyalan ku bercinta di toilet sekolah dan disetubuhi dari belakang terjadi nyata begitu saja.

Tetapi kenyataannya berbeda dengan yang ku inginkan, laki-laki yang ku inginkan ialah bersama dengan pak Oki, tapi laki laki yang sedang membenamkan batangannya di lubang surgaku yang berharga sambil mendesah desah dibelakang ku ini justru adalah pegawai kebersihan alias cleaning service di sekolah kami.

'oooh bu dona...ohhh enaknya', desah parman ga karuan berkali-kali.

'emmmh', aku mendesis kecil, meski aku tidak suka tapi tiba-tiba aku merasakan rasa nikmat meski tersamar oleh rasa takut ku.

Parman terus mengocok k*ntolnya tanpa henti, begitu dalam melesak masuk di lubang vagina ku. Kedua tangan ku masih ditahan oleh tangannya yang kekar di dinding toilet.

'oooh ya ampppuuun k*ntolnya teraasa banget', teriak ku dalam hati.

Ketika aku mulai tenang, aku menyadari kalau k*ntol parman memang besar dan keras sekali, gesekan dan tusukan k*ntolnya begitu mantap memenuhi lubang vagina ku. Terasa banget ada benda yang mengganjal selangkang ku, mulai menebarkan rasa nikmat yang menjalar diseluruh tubuh ku.

Diam-diam aku mulai menikmati diperkosa pria ini, tiap kali dia menggerakkan batang k*ntolnya, darah ku berdesir, sungguh luar biasa nikmat yang ku dapat ini.

Ketika dia menancapkan penisnya kembali ke dalam liang ku, aku mendesis pelan, ku coba tidak mengeluarkan suara, aku terlalu sombong untuk mengakui kalau batangan itu sungguh memberikan kenikmatan pada ku, tetapi tetap saja desisan kecil keluar dari bibir ku. Tidak bisa ku pungkiri kalau batangan Parman adalah yang paling besar yang pernah masuk ke lubang cinta ku, kerasnya juga bukan main.

'mmmh mmmmh', desis ku pelan ketika Parman mendesak masuk k*ntolnya dalam-dalam di vagina ku.

'enak kan, bu?, katanya tiba tiba.

Ternyata dia mengetahui kalau aku mulai menikmati tusukan k*ntolnya. Aku terdiam malu, tidak berani berkomentar, kalau ku bilang tidak atau memaki makinya, dia pasti tahu aku bohong karena vagina ku sudah mengeluarkan banyak cairan yang menandakan aku sudah sangat terangsang dan menikmati enjotan k*ntolnya. Aku menundukkan kepala ku dan mencoba menghindari ciuman bibirnya yang mengecup pipi kanan ku.

'Tunggingin dikit bu dona', katanya sambil menarik pantat ku keatas.

'Kurang ajaaar... berani beraninya dia malah menyuruh ku menungging', umpat ku dalam hati.

Tapi aku tidak punya pilihan selain menuntaskan birahinya secepat mungkin dan berharap agar semuanya secepat mungkin berakhir. Aku ikuti saja kemauannya dengan menunggingkan sedikit pantat ku.

'emmh pantat bu dona memang montok banget, ga salah apa yang aku khayalin selama ini', katanya sambil meremas remas bokong ku gemas.

'Gila, ternyata aku sudah lama jadi fantasi laki laki ini', pikir ku dalam hati.

Merasa posisi ku sudah siap, sambil tangan kirinya menahan pinggul ku, dia kembali menggerakkan k*ntolnya kembali.

'emmh pak pelan', kata ku ketika ku rasakan penetrasi k*ntolnya terasa lebih dalam dari sebelumnya, mungkin karena aku menunggingkan pantat ku sehingga posisi vagina ku benar-benar bebas dari hambatan.

'emmh emmmh', desis ku pelan merasakan gesekan batangannya di lubang vagina ku yang sangat terasa sekali. Batang k*ontolnya sangat keras dan terasa dalam sekali keluar masuk didalam lubang surga ku.

Melihat tubuh ku yang terdorong dorong kedepan, parman sepertinya sengaja melepaskan kedua tangan ku sehingga aku dapat menahan tekanan tubuhnya, dengan kedua tangan ku bertopang pada tembok.

'emmmh gila seret banget', erangnya.

Kini kedua-tangannya meremas remas bokong ku yang bulat padat sambil tidak berhenti mengocok k*ntolnya.

'ooh bu oooh', parman semakin keras mendesah, aku jadi takut kalau-kalau ada orang yang mendengar desahannya itu.

"pak parman.. ja.. jangan berisik pak..", kata ku memohon takut desahannya didengar orang.

'I..i..iya bu... emhh..... abis enak banget', katanya pelan dengan nafas menderu.

Kocokan k*ntolnya terasa semakin cepat. Kurang puas meremas-remas bokong ku, dia menguakkan belahan panta tku. dan ku rasakan satu jarinya membelai anus ku. Kontan aja aku menggeliat, pantat ku bergoyang ke kanan ke kiri karena kegelian.

• KU PERKOSA MAMA KU SEBAGAI HADIAH ULTAH KU

'oooh pak parman..oooh', aku bukan lagi mendesis tetapi desahan mulai keluar dari bibir ku, rasa nikmat yang tercipta dari kocokan k*ntol parman ditambah gesekan jarinya yang membelai anus ku seperti racikan yang pas membuat aku lupa diri, dan membuat ku tidak dapat lagi membendung desahan ku.

Hebat sekali, rasanya aku mulai benar-benar menikmati semua ini, tubuh ku terasa sangat geli, kenikmatan ini rasanya sudah menyebar di seluruh tubuh ku.

Vagina ku mengeluarkan banyak sekali cairan yang melumuri k*ntol Parman yang semakin leluasa keluar masuk di lubang cinta ku.

Suara kecipak kecipuk pun mulai terdengat di toilet sekolah ini, namun aku sudah tidak menghiraukannya, mana suara kecipak itu menambah sensasi nikmat yang aku rasakan sekarang.

'oooh ahhh', aku semakin menggila, desahan ku bertambah keras saja, parman bukan saja hanya membelai anus ku dengan jarinya tetapi memasukkan satu jarinya ke anus ku dan menusuk nusuk jarinya di anus ku, refleks pantat ku semakin ku tungingin, tiap kali dia menarik k*ntolnya dia membalasnya dengan menusukkan jarinya ke anus ku. Jujur saja terlintas di benak ku untuk melakukan anal sex dengan pak parman, seperti yang dulu pernah ku lakuan dengan pacar ku.

Parman semakin mengerang tak karuan, tidak ku hiraukan lagi apa yang di katakan parman, rasanya aku sudah mau orgasme.

'ahh.. bu dona nikmattt', ku dengar samar samar erangannya, namun tidak ku pedulikan karena aku merasa sudah mau orgasme.

'ooh emmmh oooh' desah ku lebih keras, ku rapatkan tubuh ku kedinding, parman mengikuti tubuh ku dan menekan keras keras k*ntolnya kedalam vagina ku, bahkan dia menusuk jarinya sampai amblas didalam anus ku

'ahhhh setaaan kau parmaaaaan', lirihku panjang.

Aku orgasme, aku tidak dapat menahannya, sungguh luar biasa aku bisa orgasme ketika diperkosa.

Aku pun lemas sontak ingin rubuh di lantai, k*ntol parman lepas dari vagina ku, dia menahan tubuh ku yang lemas ingin rubuh ke lantai. Sekarang dia memposisi diri ku duduk di WC duduk yang ada di toilet ini. Masih terkulai lemas, parman mengangkat satu kaki ku dan kembali dia memasukkan k*ntolnya di vagina ku.

'oohhh, bu dona, bu dona,, enak sekali,' serunya kembali dia memompa vagina ku.

Beberapa menit kemudian, kali ini dia mendekatkan badannya ke tubuh ku dan sangat terasa k*ntolnya parman semakin kedalam vagina ku. Dia mulai memompa vagina ku dengan begitu cepat.

'aaahhh, pakk...' desah ku antara memuncak perasaan kenikmatan.

'bu donaa,, aku mau keluar' serunya memompa vagina ku dengan begitu cepat.

'oooh bu dona oooh...emmh', tiba tiba parman mengerang keras dan menekan tubuh ku dengan keras, aku kaget menyadari dia mau orgasme, tapi terlambat, diringi erangannya, k*ntol Parman berdenyut-denyut keras dan batangan itu langsung menyemburkan sperma hangat menyirahi rahim ku. Berkali kali dia menghentakkan penisnya dalam-dalam.

'ooooh emmmh', desah ku menikmati puncak sensasi kenikmatan ini, denyutan-denyutan kecil batang k*ntolnya terasa di dinding lubang vagina ku ketika cairan hangat spermanya berhamburan keluar menyirami lubang ku.

'Ahhh apa yang ku lakukan? Parman orgasme di vagina ku', pekik ku dalam hati. Aku tersadar kembali, ku rapatkan tubuh ku kedinding dan menarik nafas ku, aku teringat kalau aku memang sudah mau haid, aku hanya bisa berharap spermanya tidak membuahi telur dirahim ku.

'ahh bu dona emmh...', dia mencoba mencium pipi ku tapi ku dorong dengan mata melotot. Melihat ku protes, dia segera merapikan pakaiannya tanpa membersihkan k*ntolnya yang masih di lumuri cairan vagina ku dan cairan spermanya.

'Cepat keluar pak', kata ku dengan suara lantang sambil merapikan posisi rok ku.

Parman tanpa berkata apa pun langsung keluar dan lalu ku kunci pintu toilet.

Aku langsung membersihkan kemaluan ku dari cairan ku sendiri dan sperma parman yang mengalir keluar.

'gila..banyak banget spermanya', umpat ku dalam hati.

Aku mengenakan celana dalam dan merapikan baju yang ku kenakan usai membersihkan diri ku. Lalu a
ku mengendap-endap keluar toilet dengan hati berdebar, takut ada orang yang mengetahui apa yang terjadi barusan di toilet. Tampak suasana sekitar sekolah sepi, memang saat itu sudah hampir jam 4 sore.

Dengan hati berdebar aku memasuki ruangan guru, ku lihat kepala sekolah dan 2 orang guru belum pulang, mereka sedang sibuk dengan urusan mereka masing masing. Aku sedikit bernafas lega meski perasaan kotor masih ada di pikiran ku.

Dan sore itu aku pulang ke rumah dengan perasaan yang tidak menentu antara malu, puas, takjub dan takut. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di hari-hari esok pada diri ku... Ahh hidup...

Posting Komentar untuk "Ku Nikmati Pemerkosaan Dalam Toilet Ini"