Cerita Pengen - Geisha - Hot - Sedarah - Pemerkosaan - Namu ku Budi, lahir dalam keluarga yang sederhana, dan di didik dengan keras, khususnya oleh mamaku. Aku adalah orang Lido, dan kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.
Mamaku orang yang konservatif, sangat keras kepala, dan menjunjung tinggi nilai kesetiaan dalam keluarga. Dan yang kutahu sampai saat ini adalah mamaku orang yang tidak begitu menyukai seks, walaupun aku tak tahu bagaimana kehidupan seksnya dengan ayahku.
Namun jika melihat ayahku yang diam-diam menonton film bf tanpa sepengetahuan mamaku, aku bisa menduga kalau mamaku tidak menyukai seks, atau mungkin dia pernah trauma sesuatu? Aku tidak tahu. Jika ada film yang sedikit beradegan ciuman saja, mamaku langsung memindahkan saluran televisinya jika ada aku atau adikku di situ, apalagi jika sampai ketahuan aku nonton film bf.
Mama ku berusia 40 tahunan saat ini, namun walaupun begitu, mama ku sangat pandai merawat diri dan tubuhnya, sehingga masih terlihat sangat cantik (kamu bisa menilainya, mama ku tampak seperti foto di atas). Pahanya pun masih sangat putih mulus, dan dadanya masih terlihat kencang dan padat.
Suatu hari ketika sudah siang, hp ku berdering, dan aku terkejut karena yang menelpon adalah mamaku. Ternyata dia sudah ada di Jakarta dan sudah ada di suatu tempat yang bernama A. aku sangat heran dan merasa curiga karena mamaku pergi ke Jakarta hanya sendiri. Aku pun segera menjemput mamaku di tempat tersebut.
“Loh, ko mama datang sendiri, mana papa?” tanyaku.
Namun jika melihat ayahku yang diam-diam menonton film bf tanpa sepengetahuan mamaku, aku bisa menduga kalau mamaku tidak menyukai seks, atau mungkin dia pernah trauma sesuatu? Aku tidak tahu. Jika ada film yang sedikit beradegan ciuman saja, mamaku langsung memindahkan saluran televisinya jika ada aku atau adikku di situ, apalagi jika sampai ketahuan aku nonton film bf.
Mama ku berusia 40 tahunan saat ini, namun walaupun begitu, mama ku sangat pandai merawat diri dan tubuhnya, sehingga masih terlihat sangat cantik (kamu bisa menilainya, mama ku tampak seperti foto di atas). Pahanya pun masih sangat putih mulus, dan dadanya masih terlihat kencang dan padat.
Suatu hari ketika sudah siang, hp ku berdering, dan aku terkejut karena yang menelpon adalah mamaku. Ternyata dia sudah ada di Jakarta dan sudah ada di suatu tempat yang bernama A. aku sangat heran dan merasa curiga karena mamaku pergi ke Jakarta hanya sendiri. Aku pun segera menjemput mamaku di tempat tersebut.
“Loh, ko mama datang sendiri, mana papa?” tanyaku.
“Nanti mama ceritakan kenapa mama ada di sini” kata mamaku.
Akupun kemudian mengangkat barang bawaan yang di bawa oleh mamaku, dimana barang tersebut semuanya merupakan baju-baju dari mamaku.
Aku di Jakarta ngekos, dan sangat kebetulan sekali kosku boleh dibilang sangat bebas, karena pemiliknya sangat jarang datang ke sana.
Aku di Jakarta ngekos, dan sangat kebetulan sekali kosku boleh dibilang sangat bebas, karena pemiliknya sangat jarang datang ke sana.
Sesampainya di kos, mamaku kemudian menceritakan kepadaku mengapa dia bisa ada di Jakarta. Ternyata mamaku sedang ribut dengan ayahku. Dan aku merasa keributan kali ini pasti bukan keributan yang biasa, karena mamaku biasanya ribut dengan ayahku, tapi paling selang beberapa saat mereka berbaikan kembali. Jadi menurutku yang ini lagi ribut parah.
Asalnya mamaku ingin mencari tempat kos juga untuk sementara, tapi karena kubilang kalau kosku ini sangat bebas akhirnya mamaku memutuskan untuk tinggal di kosku untuk sementara waktu. Itupun setelah kubujuk. Kuajak masuk mamaku dan kusuruh duduk di kasur busa yang hanya cukup untuk satu orang, setelah itu kukunci kamarku.
Mamaku menceritakan mengapa ia bisa ribut dengan papaku, dia menceritakan sambil menangis. Dan baru kali ini mamaku curhat sambil menangis padaku.
“Pokoknya mama sudah tidak peduli dengan ayahmu, saat ini mama hanya peduli kepada kamu saja” kata mamaku sambil menangis.
Asalnya mamaku ingin mencari tempat kos juga untuk sementara, tapi karena kubilang kalau kosku ini sangat bebas akhirnya mamaku memutuskan untuk tinggal di kosku untuk sementara waktu. Itupun setelah kubujuk. Kuajak masuk mamaku dan kusuruh duduk di kasur busa yang hanya cukup untuk satu orang, setelah itu kukunci kamarku.
Mamaku menceritakan mengapa ia bisa ribut dengan papaku, dia menceritakan sambil menangis. Dan baru kali ini mamaku curhat sambil menangis padaku.
“Pokoknya mama sudah tidak peduli dengan ayahmu, saat ini mama hanya peduli kepada kamu saja” kata mamaku sambil menangis.
Mamaku pergi ke Jakarta tanpa sepengetahuan ayahku.
“Ya udah, sekarang mama jangan nangis lagi ya kan masih ada Budi”, kataku sambil kuberanikan diri untuk mengusap air mata mamaku yang membasahi pipinya.
“Ya udah, sekarang mama jangan nangis lagi ya kan masih ada Budi”, kataku sambil kuberanikan diri untuk mengusap air mata mamaku yang membasahi pipinya.
Aku usap pipinya dengan kedua jempol kanan dan kiriku, dan entah ide busuk dari mana yang merasuki pikiranku, kemudian aku mencoba memberanikan diri untuk mencium keningnya. Mamaku sedikit kaget dengan perlakuanku, dan karena takut aku pun mencoba mengalihkan perhatiannya ke hal lain.
“Ma, Budi tahu mama wanita yang tegar selama ini, tapi ada kalanya kalau mama tidak bisa mengatasi ketegaran itu, jangan disimpan di hati, tumpahkanlah keluar agar lebih enak, jangan dipendam” kataku.
“Ma, Budi tahu mama wanita yang tegar selama ini, tapi ada kalanya kalau mama tidak bisa mengatasi ketegaran itu, jangan disimpan di hati, tumpahkanlah keluar agar lebih enak, jangan dipendam” kataku.
Mendengar hal itu mamaku kembali menangis, dan tanpa sadar mamaku merebahkan kepalanya ke dadaku, akupun sangat kaget, walaupun sekaligus senang, lalu aku mencoba memberanikan diri untuk memeluk dan membelai rambutnya. Ternyata mamaku hanya diam saja. Lalu aku sengaja merebahkan diri di kasur sehingga mamaku juga ikut rebah karena masih kupeluk dan kubelai rambutnya.
“Nah, Mama sudah merasa baikan kan sekarang?” tanyaku, “Sekarang mama terlihat lelah, tidurlah dahulu” lanjutku sambil tetap memeluk dan membelai rambutnya.
“Nah, Mama sudah merasa baikan kan sekarang?” tanyaku, “Sekarang mama terlihat lelah, tidurlah dahulu” lanjutku sambil tetap memeluk dan membelai rambutnya.
Agar mamaku tidak merubah posisinya, sekarang kuberanikan diriku untuk merubah posisi, dimana aku terlentang dan mamaku juga terlentang tapi bukan dengan alas kasur, melainkan dadaku.
Aku memijiti kepala mamaku dengan pelan dari belakang, dan tidak lama setelah itu mamaku tertidur. Melihat kesempatan itu, tanganku tidak lagi memijit pinggir kepalanya, melainkan kuberanikan diri untuk menyentuh dadanya, tapi tidak berani ku remas, dada mamaku sangat padat dan keras walaupun sudah di usia 40-an.
Aku semakin penasaran, karena baru kali ini aku menyentuh dada mamaku secara sengaja. Lalu aku mulai memberanikan diri untuk membuka satu kancing yang berada tepat di bagian tengah bh mamaku, setelah itu aku mencoba untuk mengangkatnya pelan-pelan, dan terlihatlah dada bagian sebelah kirinya, akupun semakin tidak tahan dan memberanikan diri untuk memasukkan tangan kakanku ke bagian kancingnya yang terbuka tadi, dan saat kusentuh payudara kirinya ternyata menimbulkan sensasi yang luar biasa pada diriku, baru kali ini aku menyentuh susu mamaku yang masih dilapisi BH.
Tiba–tiba mamaku mulai terbangun dan aku dengan cepat melepaskan tanganku dari dalam baju mamaku, tanpa sempat mengancingkan kembali kancing baju yang kubuka tadi. Aku pura-pura tertidur dan ketika beranjak dari tubuhku, mamaku tidak sadar bahwa kancing tengahnya terbuka.
Tiba–tiba mamaku mulai terbangun dan aku dengan cepat melepaskan tanganku dari dalam baju mamaku, tanpa sempat mengancingkan kembali kancing baju yang kubuka tadi. Aku pura-pura tertidur dan ketika beranjak dari tubuhku, mamaku tidak sadar bahwa kancing tengahnya terbuka.
Dia mengambil beberapa pakaian dan handuk, kemudian keluar untuk pergi mandi, selang beberapa lama, mamaku masuk ke kamarku, dan karena menyangka aku sudah tidur, mamaku kemudian melepaskan ikatan handuknya tepat di depan wajahku, karena kamarku sedikit sempit, ukuran 3x4.
Aku sedikit membuka mataku, tanpa diketahui oleh mamaku, dan aku dapat melihat jelas seluruh bagian tubuh mamaku, terutama yang paling ku perhatikan adalah bagian memek mamaku yang ditumbuhi oleh bulu-bulu tipis yang terawat. Ingin rasanya ku jilat dan ku hisap bagian-bagian sekitar memeknya. Tapi pemandangan seperti itu tidak lama karena mamaku segera mengenakan cd dan bhnya serta mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa. Walaupun sedikit kecewa tapi aku senang di sore hari itu.
Malamnya kami terpaksa jadi tidur berdua dalam satu kasur, sebenarnya aku tak bisa tidur, cuma aku pura-pura tidur, aku masih mengingat kejadian yang tadi sore. Aku bahkan sempat berpikir, alangkah indahnya kalau aku dapat mengentot mamaku barang satu hari aja, pikirku. Rupanya pikiranku benar-benar sudah parah.
Ketika jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, aku melihat mamaku mulai menangis, lalu aku berpura-pura bangun dan mencoba menanyakannya kepada mamaku mangapa ia menangis.
Malamnya kami terpaksa jadi tidur berdua dalam satu kasur, sebenarnya aku tak bisa tidur, cuma aku pura-pura tidur, aku masih mengingat kejadian yang tadi sore. Aku bahkan sempat berpikir, alangkah indahnya kalau aku dapat mengentot mamaku barang satu hari aja, pikirku. Rupanya pikiranku benar-benar sudah parah.
Ketika jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, aku melihat mamaku mulai menangis, lalu aku berpura-pura bangun dan mencoba menanyakannya kepada mamaku mangapa ia menangis.
“Ma, kenapa menangis lagi, apa mama masih belum bisa melupakan kejadian dengan papa?” kataku.
“Mama menangis bukan karena itu, tapi hari ini adalah ultahmu kan, mama merasa kecewa tidak bisa memberikan hadiah kepadamu, malah merepotkanmu” sahut mamaku.
Aku baru sadar kalau dimulai jam 12 malam itu memang aku ulang tahun, hamper aku lupa kalau mamaku tidak mengingatkanku. Dan biasanya memang mamaku selalu memberikan hadiah kepadaku baik berupa uang maupun barang setiap aku berulang tahun.
“Tidak apa-apalah, ma, hanya ultah saja kok dipikirin si, Budi juga ngerti kondisi mama sekarang ko” sahutku.
“Tapi mama benar-benar merasa tidak enak, bukannya memberi hadiah malah merepotkanmu” sahut mamaku.
Lalu timbul pikiran gila di dalam kepalaku.
“Begini aja deh ma, gimana kalau hadiah yang tidak bisa diberikan mama hari ini ditukar dengan permintaanku saja deh” sahutku.
Mamaku pun sedikit mulai tersenyum kepadaku.
“Baiklah, asal kamu senang, dalam 1 hari ini apapun permintaan kamu akan mama turuti, asal jangan yang memakai uang, karena mama cuma bawa uang pas-pasan” sahut mamaku.
“Bener nih, mama ga boleh nyesel n protes loh nanti. Kalau misalnya permintaanku ambil bulan di langit gimana hayo?” godaku.
“Mama akan tetap coba biarpun harus lompat 1000 kali, yang penting kamu seneng, sayang” sahu mamaku.
“Huu gombal”, kataku sambil kutepuk pantat mamaku dari belakang, dan ternyata mamaku tidak marah.
“Okelah kalau begitu, ma. Sekarang Budi mau mama tidur tanpa memakai baju, gimana? Hayoo..” sahutku.
Sebenarnya aku mulai takut kalau-kalau mamaku marah mendengar permintaanku itu. Tapi ternyata mamaku berdiri dan langsung melepas daster tidurnya sehingga kini mamaku hanya mengenakan celana dalam yang berwarna merah, dan BH-nya juga berwarna merah.
Sebenarnya aku mulai takut kalau-kalau mamaku marah mendengar permintaanku itu. Tapi ternyata mamaku berdiri dan langsung melepas daster tidurnya sehingga kini mamaku hanya mengenakan celana dalam yang berwarna merah, dan BH-nya juga berwarna merah.
Aku benar-benar terpesona melihat pemandangan malam itu. Mamaku kemudian kembali merebahkan diri di kasur sambil melempar daster yang tadi dipakai.
“Gimana, Bud, mama ga bohongkan?” Tanya mamaku.
“Ma, Budi tadi hanya bercanda, kenapa mama melakukan ini buat Budi?” sahutku agar jangan sampai mamaku mempunyai prasangka yang macam-macam terhadapku.
“Loh kan mama tadi udah bilang, asal kamu senang apapun akan coba mama lakukan di hari ultah kamu ini” jawab mamaku.
Aku pun segera menghampiri mamaku dan merebahkan kepalaku di dadanya yang pada saat itu posisi mamaku sedang tidur terlentang. Aku masih belum berani memegang dada mamaku dengan tangan ku, karena takut dia marah, tangan kanan ku hanya mengelus-elus bagian pinggang dan perutnya saja. Tapi karena kepala ku sudah ada di dada mama ku, aku pun dengan sedikit jahil mengeluarkan lidahku untuk menjilat BH mama ku yang masih menutupi kedua susunya, mamaku tidak sadar karena sedang mengusap-usap kepalaku, aku semakin terangsang dan kontolku sudah semakin mengeras.
“Ma, Budi pengen nyusu ama mama donk” pintaku.
Mamaku tersentak kaget mendengar permintaanku itu “Iih…Bud, kamu itu aneh-aneh aja deh, umur mama kan udah segini, mana bisa ngehasilin susu lagi, sudah ah kamu jangan macam-macam” kata mama ku dengan nada sedikit emosi.
“Ayolah ma, Budi kan cuma mau merasakan gimana rasanya nyusu ama mama, soalnya waktu Budi masih bayi kan belum bisa mengerti bagaimana rasanya” pintaku.
“Sudah ah Bud, tidak usah, kamu ini aneh-aneh aja”
“Ayo donk, ma, please” pintaku dengan wajah memelas kepada mamaku.
Mama ku asalnya terus menolak, namun karena mulai merasa iba padaku, akhirnya… “Baiklah, mama ijinkan kamu menyusu ama mama, tapi, cuma sebentar aja ya” pinta mamaku.
Lalu kemudian aku mengambil kain, dan dengan tiba-tiba mengangkat kedua tangan mamaku, dan berusaha mengikat kedua tangan mamaku di jeruji kayu yang ada di ranjangku.
“Eeh…Bud, kamu ini apa-apaan si, jangan aneh-aneh deh” sahut mamaku.
“Ma, ini biar aliran nafas mama tetap lancar ketika aku nanti menyusu” kataku sambil mencari alasan.
“Tapikan ga perlu sampai diikat begini” sahut mamaku, sambil berusaha menurunkan kembali tangannya, namun karena tenagaku lebih besar, akhirnya kedua tangan mamaku berhasil ku ikatkan ke jeruji kayu itu.
Aku yakin, jika mamaku tahu tujuanku yang sebenarnya, pasti dia akan memberontak dan memberikan perlawanan. Makanya supaya mamaku nanti tidak memberontak aku berusaha mengikat kedua tangan mamaku. Lalu aku mulai menaiki tubuh mamaku dan dari posisi itu mulai mengelus dan mengusap kedua payudara mamaku, dan kemudian meremas-remasnya.
“Ahh, Budi, kamu ini mau nyusu atau ga sih” sahut mamaku.
“Tenang donk ma, budi kan cuma mau mengeraskan dada mama dulu, baru nanti Budi nyusu” sahutku sambil ku dekatkan wajah ku ke mamaku, lalu mulai mencium pipinya sambil kedua tanganku meremas-remas sepasang bukit kembarnya yang masih tertutup dengan bh. Kuteruskan ciumanku ke atas mendekati kupingnya, disitu lidahku mulai menjilat-jilat kuping mamaku, dan menciumnya.
“Akh…Bud, sudah ah, geli Bud, kamu ini nakal banget sih” sahut mamaku.
Aku mulai yakin kalau bagian sensitive dari mamaku adalah di telinganya, apalagi ketika mulutku mulai mentusuri bagian belakang telinganya sambil tetap kujilat.
“Ahh…. Geli, Bud, sudah udahan, Bud” sahut mamaku sambil pinggangnya mengangkat tubuhnya sendiri untuk menahan rasa geli.
Namun aku tidak menghentikannya, justru aku lalu turun dari tubuh mamaku dan duduk di sampingnya, dan aku mulai mencium kedua dada mamaku. Kucium, kujilat dan kuhisap dada mamaku yang masih tertutup BH-nya kanan dan kiri, tangan kananku mengusap-usap bagian perutnya, lalu karena sudah tidak dapat menahan birahi, aku mulai meneruskan usapan tanganku ke bawah, dan mengusap bagian tengah selangkangannya yang masih tertutup CD.
“Ukh… Bud, kamu kan cuma mau nyusu, jangan sentuh daerah itu Bud, lepasin tanganmu” pinta mamaku sambil mencoba berontak dengan menggerakkan badannya ke kanan dan kiri.
Cerita Sex - Lalu setelah sekian lama ku elus, aku pun mulai merasakan bagian tengah selangkangan mama ku mulai membasahi celana dalamnya, dan itu membuat ku semakin berani, lalu ku masukkan tangan ku ke dalam celana dalam mama ku dan ku coba mencari lubang memeknya dan mulai mengocok bagian dalam memek mama ku dengan tiga jari ku.
“Akhhh…. Bud, nghhhh…. berhenti, Bud, jangannn…. ukh…. ummhhh” desah mamaku.
“Ssttt, ma, diam jangan berisik, bukannya tadi mama janji bakal menuhin semua permintaan Budi” kataku.
Akhirnya mamaku hanya bisa pasrah setelah mendengar kata-kataku.
Sambil terus mendesah mengikuti kocokan tanganku di dalam vaginanya. “Crkkk.. crekkk… crt…. crok….crkkkk…,” ternyata kocokan tanganku di dalam vaginanya membuat memekya mengeluarkan banyak cairan, bahkah cairan tersebut sudah membasahi hampir seluruh bagian depan celana dalamnya.
“Mmmmhhh…… nghh….. ehhhhhh... ukhh…. sudah bud… mama mulai gakk taa… hann… akhhh….” Desah mama ku, tangan kiriku mencoba untuk memelorotkan CD mama ku agar tangan kanan ku lebih leluasa mengocok bagian dalam memeknya.
Setelah itu kembali tangan kiri ku meremas-remas dadanya sambil terus tangan kanan ku mengocok vagina mama ku, “Akkhhh.. ahhhhh.... mmhhh… ohhhh…. Bud, mama udah gak kuat lagi, Bud, ahhhh….uoooooohhhhh….” teriak mama ku disertai dengan cipratan air yang deras dari dalam vagina mama ku sampai berkali-kali. Crttttt….. cretttt…..crottttt…….cretttt…. crukkkkk, cipratan air orgasme itu membasahi benda-benda yang ada di sekelilingnya, baik tembok, buku kuliah ku, baju yang ku pakai, serta tak luput muka ku pun terkena siraman air tersebut.
Tak ku sangka walaupun mama ku tidak begitu menyukai seks, namun dalam kenyataannya, mama ku mempunyai birahi seks yang luar biasa.
Kulihat mama ku terkulai lemas di kasur ku, kemudian aku beranjak dari kasur ku, mematikan kipas angin yang ada di dalam kos ku, sehingga kos ku terasa sangat panas. Aku mulai membuka baju dan celanaku, dan hanya menyisakan CD-ku saja dan kemudian menghampiri mama ku yang masih terkulai lemas di kasur, dengan nafasnya yang masih tersenggal-senggal, dan tangan yang masih terikat di jeruji kayu ranjang ku.
Aku mulai kembali menciumi pipinya terus ke telinganya dan kemudian ke bibirnya, namun mama ku berusaha menghindari ciuman bibir ku, dan mulai menatap ku.
“Bud, tolong lepas ikatan di tangan mama ini, tangan mama sudah mulai keram nih” sahut mama ku.
Aku terdiam sejenak, karena aku takut ketika membuka ikatan mama ku, dia akan langsung memukul ku akibat perbuatan ku tadi, “Bud, mama janji ga bakal marah dan mukul kamu, kan mama udah janji buat menuhin segala permintaan kamu satu hari ini” kata mama ku seolah dapat membaca apa yang ada di pikiran ku.
Aku pun tanpa ragu mulai melepaskan ikatan di tangan mama ku, dan setelah ikatannya ku buka, mama ku langsung merangkul ku sambil merebahkan dirinya kembali di ranjang sehingga tubuh ku menindih tubuh mama ku dan kedua kaki mama ku disilangkan ke belakang pantat ku seolah ingin mengunci ku agar tidak lepas dari genggamanya, dan mulai mencium bibir ku, aku pun tidak tinggal diam dan membalas ciuman mama ku dengan ganas, ku masukkan lidah ku ke dalam mulut mama ku dan ku jilat lidahnya di dalam mulutnya dan tidak ketinggalan juga ku jilat rongga-rongga mulut mama ku.
Lalu ku lepaskan ciuman ku dari bibirnya dan ku jilati bibir mama ku dengan lidah ku, sambil ku jilati, ku hisap bibir bagian bawah mama ku sampai masuk terhisap ke mulut ku, lalu ku keluarkan kembali dan ku hisap bibir bagian atasnya kali ini.
“Mmmmhhh… nghhhh.. uemhhh.. emhhh kamu nakal sekali, sayang” kata mama ku di tengah desahan akibat permainan bibir ku di sekitar mulutnya.
“Tenang ma, ini baru pemanasan belum serius. Hari ini Budi akan membuat mama puas atas service Budi” kataku.
Ketika itu jam sudah menunjukkan pukul 01.30 pagi, tak terasa sudah 1 setengah jam aku “mempermainkan” mama ku. Lalu aku mulai melepaskan BH mama ku yang sedari tadi belum sempat ku lepas, sehingga kini mama ku benar-benar telanjang tanpa menyisakan sehelai kain pun di tubuhnya.
Aku benar-benar terpesona melihat tubuh mamaku, sangat indah dan terawat, nafsu ku semakin memuncak, dan aku langsung menghisap putting susu mama ku yang sedari tadi sudah mengeras. Ku jilat, ku remas, dan ku hisap susu kanan mama ku dengan mulut ku, dan tangan kiri ku meremas-remas susu kanannya, sedangkan tangan kanan ku kembali bermain-main di bagian memeknya. Tubuh mama ku menggeliat-geliat menahan rangsangan dengan tangan kanannya mencengkram bantal di sebelahnya dan tangan kirinya mengelus-elus kepala ku.
“Ahh… emhhh… ohhhh…. eee.. nakk… ahh…. akhhh… geli... kamu nakal yaa, Bud, ka..amu anak mama yang paling nakal Bud…akh…” desah mama ku.
Ku teruskan ciuman ku ke bawah menelusuri bagian perutnya, dan ku cium pusernya, ku cium dan ku jilati bagian tersebut, setelah itu aku meneruskannya ke bagian bawah lagi. Ku cium bulu jembut mama ku yang ditumbuhi bulu-bulu tipis. Ku cium, ku jilat dan ku hisap bagian selangkangan vagina mamaku ke dalam mulutku. Tubuh mamaku semakin menggeliat-geliat tidak keruan.
“Ahhhh… ohh…. ahhh… aohhh…. mmmhhhhh… Bud geli….. akhh… Budi…. sudah Budii, mama geli bangethh.. ukhhh ahh…” desah mama ku.
Ku lihat tubuh mama ku sudah mandi dengan keringat, hampir seluruh bagian tubuhnya basah oleh keringat akibat suhu yang panas di kamar ku karena aku mematikan kipas angin ku tadi.
Ku teruskan ciuman ku ke liang memeknya. Ku lebarkan bibir vagina mama ku dengan kedua jempol ku, sehingga terlihatlah oleh ku bagian dalam memeknya, dan ku masukkan mulut ku sedalam-dalamnya ke memek mama ku yang sudah ku lebarkan lobangnya denga kedua jempol ku. Ku jilat, ku hisap, dan ku gigit bagian dalam vaginanya, bahkan daging-daging kecil di dalam memek mama ku pun tak luput dari keganasan mulut ku.
“Akhhh…. mhhh… yahh…. oh.. geli… au hh…. ahhh…. ohhh..... emhh…. gila kamu Bud.. ukhh…” mama ku semakin mendesah dengan keras, dan cairan di memek mama ku pun semakin banyak, bahkan ada yang masuk dan tertelan oleh mulut ku, namun aku tak peduli, bahkan gerakan mulut ku semakin mengganas di dalam vagina mama ku.
“Ahh… Budi.. Budi… emhhh… eeemhh…. uhh … Bud.. mama mau keluar... Budi… ah… Budi…. Bud…. ahhhhhhhhhh” mamaku mengerang dan mencapai orgasmenya yang kedua kalinya. Cairan memeknya menyemprot, dan membasahi mulut dan kepala ku. Ku lihat mama ku benar-benar sudah terkulai lemas, tapi nafsu liar yang ada di dalam diri ku masih terus bergejolak.
Aku bahkan kini tidak mempedulikan mama ku yang sudah terkulai lemas. Ku buka cd ku, dan kontol ku yang sudah mengeras semenjak tadi ku elus-eluskan di pipi mama ku. Dalam keadaan yang masih lemas mama ku berusaha untuk menghindari elusan kontol ku di wajahnya.
“Emhhh.. Bud.. apa-apaan sihh kamu…sudah udahan, Bud” sahut mama ku sambil berusaha menghindari elusan kontol ku.
“Ayo, ma, jilat kontol Budi dong gantian” sahut ku.
“Engga bud, jangan begini Bud” mama menolak.
“Cepat jilaat” teriakku dengan nada emosi ke mama ku sambil menjambak rambutnya.
Akhirnya melihat emosi ku yang naik, mama ku pun hanya bisa pasrah dan sambil menangis mamaku mulai menjilati kontol ku yang sudah tegang dan keras.
“Bagus ma, jilat terus…. teruss… akhhh yeah… sekarang hisap pake mulut mama, cepet” sahut ku yang sudah dihinggapi nafsu setan yang luar biasa.
Mama ku pun kemudian mulai menghisap kontol ku ke dalam mulutnya dengan mata terpejam dan diikuti isak tangisnya. Aku pun menjambak rambutnya dan mendorongnya kedepan, sehingga kontol ku semakin masuk lebih dalam ke mulutnya, lalu ku tarik, dan ku dorong kembali, sehingga kontol ku keluar masuk ke mulut mama ku secara berulang-ulang.
“Ayo, ma, jangan Cuma dimasukkan kemulut saja, hisap donk” Kata ku.
Mamaku hanya bisa menuruti kata-kata ku dan sekarang mulai terasa hisapan mulut mama ku pada kontol ku yang ada di dalam mulutnya.
Tak lama kemudian aku mengeluarkan kontol ku yang sudah banjir dengan air liur mama ku, dan mulai menggesek-gesekkan kontol ku di lapisan luar lobang memeknya yang masih basah oleh air orgasmenya. Melihat hal itu mama ku langsung mencoba mendorong badan ku.
“Bud, jangan Bud, jangan dimasukin!!” pinta mamaku, namun aku tidak mendengarkannya dan masih terus menggesek-gesekkan kontol ku di lapisan luar memeknya.
“Bud, mama mohon sama kamu, Bud, jangan Bud, aku ini mamamu, mama mau ngelakuin apapun asal jangan kamu masukin kontol mu itu di punya mama, tolong bud, jangan perkosa mama!” pinta mama ku sambil menangis, namun ketika mama ku masih mencoba berusaha menyadarkan ku tiba-tiba…
”Akhhhhh…..” teriak mamaku.
Bleezzz, kontol ku tanpa ada rasa ampun langsung menghujam lobang memek mama ku, dan ternyata lobang memek mama ku sangat sempit, mungkin karena sudah lama jarang di pakai, sehingga kontol ku hanya masuk setengah saja, dimana di bagian tengah kontol ku seperti menabrak dinding, lalu aku mencoba mengeluarkannya dan menghujamkannya kembali dengan sekuat tenaga ke dalam memek mama ku.
“akh… durhaka kamu Budi, ahhh.. setan kamu Budi…hentikan…akhhh..” sahut mama ku setelah lama ku hujam-hujamkan kontolku.
Akhirnya pada hujaman yang kesekian kalinya, dinding memek mama ku pun yang dari tadi ditahan oleh mama ku, akhirnya jebol juga dan kontol ku masuk seluruhnya ke lobang memek mama ku, dan dari situ ku pompa lobang memek mama ku itu dengan gerakan yang semakin lama semakin cepat.
“Ah…. ah… ukh.. ah… ah… hentii..kan Budii Ukh…. emhhh.. akhh… aghh.... tidaaaaaakkkk” teriak mama ku ketika mencapai puncak orgasme untuk ke tiga kalinya.
Dan setelah lama ku pompa dengan cepat, aku merasakan ada sesuatu yang ingin meledak di ujung penis ku.
“Ah… yeah… bentar lagi ma…bentar lagi… Budi udah mau keluar…. akh… akkh….. aku mau keluar” kata ku sambil cepat-cepat ku keluarkan kontol ku, dan croootttt… crotttt…. crotttt… crottt… air mani ku, ku tumpahkan di wajah mama ku, dan ku pinta mama ku untuk membersihkan air mani yang menempel di kontol ku dengan mulutnya, sehingga ku masukkan kembali kontol ku ke mulutnya, dan setelah mengeluarkannya aku pun tertelungkup lemas, ku lihat seluruh badan mama ku sudah mandi keringat, begitupun dengan aku.
Kulihat jam menunjukkan pukul 03.40, itu berarti sudah 3 jam setengah aku melakukan adegan panas dengan mama ku. Sepanjang malam itu mama ku hanya bisa menangis akan apa yang telah di lakukan oleh ku padanya.
Pagi harinya, saat aku mulai membuka mata ku, ku lihat mama ku sudah mandi, dan mengenakan pakaian dan duduk termenung di pinggir ranjang, mungkin masih memikirkan tindakan yang dilakukan oleh ku semalam tadi, ku lihat air matanya sedikit menetes di pipinya. Lalu ku hampiri mama ku dan kupeluk dia dari belakang, sambil meminta maaf atas perlakuan ku semalam terhadapnya.
“Ma, maafin Budi semalam ya, Budi bener-bener nyesel udah ngelakuin itu sama mama, please maafin, Budi ya” kata ku merasa bersalah.
“Sudahlah Bud, toh mama juga udah berjanji mau melakukan apapun untuk mu di hari ultah kamu ini, Happy birthday ya sayang” sahut mama ku sambil menyenderkan kepalanya ke dada ku.
Tadinya aku sempat khawatir, kalau mama ku bakalan marah besar dan tidak akan memaafkan ku, tapi setelah mama ku berkata seperti tadi dan menyenderkan kepalanya di dada ku, aku pun merasa sedikit lega.
Dalam keadaan itu aku mulai membelai-belai rambut mama ku dengan tangan ku, sambil terus memeluk mama ku.
“Semalam mama hebat banget, Budi bener-bener takjub, deh, mama masih sangat cantik dan masih menggairahkan banget lagi, aku sayang deh sama mama, bodoh aja papa kita itu lukain, mama” kata ku.
Mama ku hanya diam ketika mendengar hal itu, dan ia mulai menceritakan pengalaman hidupnya, mengapa ia sangat kurang menyukai seks, karena ketika mama ku masih menginjak sma, ada seorang teman dekatnya di perkosa oleh teman-teman di kelasnya, dan pada saat itu mama ku sedang mengintip, jadinya mama ku sangat trauma melihat kejadian itu.
Dan sejak saat itu, mama ku mulai membenci yang namanya seks, baginya seks sangat identik dengan kekerasan. Sedangkan ketika melakukan seks dengan ayah ku, mama ku tidak pernah bisa menikmatinya, karena selain di hantui dengan trauma masa lalu, ayah ku sangat monoton dalam melakukan hubungan seks, sehingga ketika berumur 30, mama ku sudah malas melakukan hubungan seks dengan papa ku, dengan alasan tubuhnya selalu sakit ketika melakukan hubungan seks, dan ayah ku hanya bisa menuruti mama ku.
Jadi kalau dihitung-hitung sudah 10 tahun lebih mama ku tidak melakukan hubungan seks, dan menurut mama ku baru kali ini dia mencapai puncak orgasme yang begitu tinggi.
“Kamu juga tadi hebat, sayang” jawab mama ku.
“Nah, sekarang mama harus bisa melupakan trauma masa lalu yang buruk itu, sekarang terbuktikan kalau gairah seks mama itu hebat, mama ga kalah dengan wanita yang masih muda, bisa di bilang mama mana lebih hot, tahu” kataku.
Mendengar hal itu mama ku hanya sedikit tersenyum saja, dan kemudian ku dekati wajah mama ku dan ku cium bibir mama ku yang kecil dan tipis itu.
• HUBUNGAN TERLARANG ANTARA AKU DAN MAMA
Ternyata kali ini mamaku tidak berontak dan malah membalas ciuman ku itu. Ku keluarkan lidah ku, dan mama ku pun mengeluarkan lidahnya mengikuti gerakan lidah ku. Lidah kami pun saling bertautan dan tangan ku mulai melepaskan pakaian mama ku, sehingga dalam waktu singkat mama ku sudah telanjang kembali dan kontol ku sudah kembali menegang.
Mama ku mulai berlutut di hadapan ku, memegang kontol ku, dan hup….. dalam sekejap, kontol ku sudah di hisap, dan di kulum dalam mulutnya.
Ku lihat kuluman mama ku sudah semakin mahir dan mulai terbiasa dibanding dengan ketika pertama kali mengulumnya tadi. Sambil terus mengulum, ku belai dan ku elus mama ku.
“Ah, ma, terus ma… terus… ah….” desah ku nikmat.
Setelah 10 menit berlangsung, ku keluarkan kontol ku dalam mulut mama ku, ku suruh mama ku duduk di pinggir ranjang, lalu kubuka selangkangannya lebar-lebar, kemudian ku jilat bagian tengah memeknya.
“Akh… mmhhhhhh…. uhhh…. shhh… geli … Bud… ah…ah…. ah…. mmhhh…. enakk… … aoh….” desah mama ku di pagi itu.
Kembali bagian dalam vaginanya sudah mulai basah oleh cairan di dalam memeknya.
“Mmhh… uhh…. akhhhh… Budi…. Budi….. ohh… emhh..... enakk Budi….. ahhhh!” desah mama ku.
Aku pun melepaskan jilatan dan ciuman di memek mama ku yang sudah merah akibat dari hisapan-hisapan mulut ku di memeknya. Lalu ku gesek-gesekkan kontol ku yang sudah menegang di bibir vaginanya.
“Ahhhhh…. mmmhhhh…. oh… emhh…!” mama ku semakin mendesah sambil menggeliat-geliatkan badannya yang sudah dibanjiri dengan keringat, lalu setelah beberapa lama, ku gesekan kontol ku di bibir vaginanya, dan tak lama, aku pun mulai memasukkan kontol ku ke memek mama ku. Bless… Kontol ku dengan lancar sudah masuk lobang memeknya.
“Ah… ah… ohh… emhh…. nikmat… ah… ter..us… terus Budii….!” desah mama ku sambil terus menggeliat-geliatkan badannya.
Lama kelamaan ku percepat pompaan kontol ku di memeknya.
“Ahhh.. oh… akhh…. emhhh….. terus Budi… terus… Budi.... akh.. mama mau keluar Budi….!” Desah mama ku.
“Sabar ma, Budi juga udah mau nih… tahan bentar lagi ya ma!” Sahut ku sambil mempercepat pompaan ku.
“Bud…. akh…. ohh….. emhhh….. ahhh… Budi…. Budi.... ahhhh… mama udah ga tahan lagi Budi…. ahhhhh…. auhhhhhhhhh!” teriak mama ku ketika sudah mencapai orgasme.
Kali ini aku pun mulai merasa ada yang mau keluar dari penis ku.
“Oh… ah… ma…. oh… Budi mau keluar ma… ah… buka mulut mama sekarang, maa” pinta ku sambil ku melepaskan pompaan kontol ku dan langsung ku masukkan kontol ku ke dalam mulut mama ku. Crot…crot…crot…crot…. ku tumpahkan seluruh sperma ku di dalam mulut mama ku.
“Umhhh…. mmhhhh… emhhh…. uhuk…” mama ku mulai kewalahan menerima limpahan sperma di mulutnya dan mulai tersedak.
Sebagian besar sperma ku yang ada di mulutnya tertelan oleh mama ku, sedangkan sperma yang masih tersisa di mulutnya dikeluarkan bersamaan dengan air liurnya. Aku pun benar-benar sangat terpana melihat kejadian itu. Ternyata mama ku banar-benar mempunyai bakat di dalam hubungan seksnya.
Aku pun terkulai lemas di samping mama ku sambil ku peluk tubuhnya.
Begitulah pengalaman seks ku dengan mama ku, dan hampir setiap hari sekarang, aku melakukan hubungan intim dengan mama ku selama mama ku tinggal di Jakarta.
“Ma, Budi tadi hanya bercanda, kenapa mama melakukan ini buat Budi?” sahutku agar jangan sampai mamaku mempunyai prasangka yang macam-macam terhadapku.
“Loh kan mama tadi udah bilang, asal kamu senang apapun akan coba mama lakukan di hari ultah kamu ini” jawab mamaku.
Aku pun segera menghampiri mamaku dan merebahkan kepalaku di dadanya yang pada saat itu posisi mamaku sedang tidur terlentang. Aku masih belum berani memegang dada mamaku dengan tangan ku, karena takut dia marah, tangan kanan ku hanya mengelus-elus bagian pinggang dan perutnya saja. Tapi karena kepala ku sudah ada di dada mama ku, aku pun dengan sedikit jahil mengeluarkan lidahku untuk menjilat BH mama ku yang masih menutupi kedua susunya, mamaku tidak sadar karena sedang mengusap-usap kepalaku, aku semakin terangsang dan kontolku sudah semakin mengeras.
“Ma, Budi pengen nyusu ama mama donk” pintaku.
Mamaku tersentak kaget mendengar permintaanku itu “Iih…Bud, kamu itu aneh-aneh aja deh, umur mama kan udah segini, mana bisa ngehasilin susu lagi, sudah ah kamu jangan macam-macam” kata mama ku dengan nada sedikit emosi.
“Ayolah ma, Budi kan cuma mau merasakan gimana rasanya nyusu ama mama, soalnya waktu Budi masih bayi kan belum bisa mengerti bagaimana rasanya” pintaku.
“Sudah ah Bud, tidak usah, kamu ini aneh-aneh aja”
“Ayo donk, ma, please” pintaku dengan wajah memelas kepada mamaku.
Mama ku asalnya terus menolak, namun karena mulai merasa iba padaku, akhirnya… “Baiklah, mama ijinkan kamu menyusu ama mama, tapi, cuma sebentar aja ya” pinta mamaku.
Lalu kemudian aku mengambil kain, dan dengan tiba-tiba mengangkat kedua tangan mamaku, dan berusaha mengikat kedua tangan mamaku di jeruji kayu yang ada di ranjangku.
“Eeh…Bud, kamu ini apa-apaan si, jangan aneh-aneh deh” sahut mamaku.
“Ma, ini biar aliran nafas mama tetap lancar ketika aku nanti menyusu” kataku sambil mencari alasan.
“Tapikan ga perlu sampai diikat begini” sahut mamaku, sambil berusaha menurunkan kembali tangannya, namun karena tenagaku lebih besar, akhirnya kedua tangan mamaku berhasil ku ikatkan ke jeruji kayu itu.
Aku yakin, jika mamaku tahu tujuanku yang sebenarnya, pasti dia akan memberontak dan memberikan perlawanan. Makanya supaya mamaku nanti tidak memberontak aku berusaha mengikat kedua tangan mamaku. Lalu aku mulai menaiki tubuh mamaku dan dari posisi itu mulai mengelus dan mengusap kedua payudara mamaku, dan kemudian meremas-remasnya.
“Ahh, Budi, kamu ini mau nyusu atau ga sih” sahut mamaku.
“Tenang donk ma, budi kan cuma mau mengeraskan dada mama dulu, baru nanti Budi nyusu” sahutku sambil ku dekatkan wajah ku ke mamaku, lalu mulai mencium pipinya sambil kedua tanganku meremas-remas sepasang bukit kembarnya yang masih tertutup dengan bh. Kuteruskan ciumanku ke atas mendekati kupingnya, disitu lidahku mulai menjilat-jilat kuping mamaku, dan menciumnya.
“Akh…Bud, sudah ah, geli Bud, kamu ini nakal banget sih” sahut mamaku.
Aku mulai yakin kalau bagian sensitive dari mamaku adalah di telinganya, apalagi ketika mulutku mulai mentusuri bagian belakang telinganya sambil tetap kujilat.
“Ahh…. Geli, Bud, sudah udahan, Bud” sahut mamaku sambil pinggangnya mengangkat tubuhnya sendiri untuk menahan rasa geli.
Namun aku tidak menghentikannya, justru aku lalu turun dari tubuh mamaku dan duduk di sampingnya, dan aku mulai mencium kedua dada mamaku. Kucium, kujilat dan kuhisap dada mamaku yang masih tertutup BH-nya kanan dan kiri, tangan kananku mengusap-usap bagian perutnya, lalu karena sudah tidak dapat menahan birahi, aku mulai meneruskan usapan tanganku ke bawah, dan mengusap bagian tengah selangkangannya yang masih tertutup CD.
“Ukh… Bud, kamu kan cuma mau nyusu, jangan sentuh daerah itu Bud, lepasin tanganmu” pinta mamaku sambil mencoba berontak dengan menggerakkan badannya ke kanan dan kiri.
Cerita Sex - Lalu setelah sekian lama ku elus, aku pun mulai merasakan bagian tengah selangkangan mama ku mulai membasahi celana dalamnya, dan itu membuat ku semakin berani, lalu ku masukkan tangan ku ke dalam celana dalam mama ku dan ku coba mencari lubang memeknya dan mulai mengocok bagian dalam memek mama ku dengan tiga jari ku.
“Akhhh…. Bud, nghhhh…. berhenti, Bud, jangannn…. ukh…. ummhhh” desah mamaku.
“Ssttt, ma, diam jangan berisik, bukannya tadi mama janji bakal menuhin semua permintaan Budi” kataku.
Akhirnya mamaku hanya bisa pasrah setelah mendengar kata-kataku.
Sambil terus mendesah mengikuti kocokan tanganku di dalam vaginanya. “Crkkk.. crekkk… crt…. crok….crkkkk…,” ternyata kocokan tanganku di dalam vaginanya membuat memekya mengeluarkan banyak cairan, bahkah cairan tersebut sudah membasahi hampir seluruh bagian depan celana dalamnya.
“Mmmmhhh…… nghh….. ehhhhhh... ukhh…. sudah bud… mama mulai gakk taa… hann… akhhh….” Desah mama ku, tangan kiriku mencoba untuk memelorotkan CD mama ku agar tangan kanan ku lebih leluasa mengocok bagian dalam memeknya.
Setelah itu kembali tangan kiri ku meremas-remas dadanya sambil terus tangan kanan ku mengocok vagina mama ku, “Akkhhh.. ahhhhh.... mmhhh… ohhhh…. Bud, mama udah gak kuat lagi, Bud, ahhhh….uoooooohhhhh….” teriak mama ku disertai dengan cipratan air yang deras dari dalam vagina mama ku sampai berkali-kali. Crttttt….. cretttt…..crottttt…….cretttt…. crukkkkk, cipratan air orgasme itu membasahi benda-benda yang ada di sekelilingnya, baik tembok, buku kuliah ku, baju yang ku pakai, serta tak luput muka ku pun terkena siraman air tersebut.
Tak ku sangka walaupun mama ku tidak begitu menyukai seks, namun dalam kenyataannya, mama ku mempunyai birahi seks yang luar biasa.
Kulihat mama ku terkulai lemas di kasur ku, kemudian aku beranjak dari kasur ku, mematikan kipas angin yang ada di dalam kos ku, sehingga kos ku terasa sangat panas. Aku mulai membuka baju dan celanaku, dan hanya menyisakan CD-ku saja dan kemudian menghampiri mama ku yang masih terkulai lemas di kasur, dengan nafasnya yang masih tersenggal-senggal, dan tangan yang masih terikat di jeruji kayu ranjang ku.
Aku mulai kembali menciumi pipinya terus ke telinganya dan kemudian ke bibirnya, namun mama ku berusaha menghindari ciuman bibir ku, dan mulai menatap ku.
“Bud, tolong lepas ikatan di tangan mama ini, tangan mama sudah mulai keram nih” sahut mama ku.
Aku terdiam sejenak, karena aku takut ketika membuka ikatan mama ku, dia akan langsung memukul ku akibat perbuatan ku tadi, “Bud, mama janji ga bakal marah dan mukul kamu, kan mama udah janji buat menuhin segala permintaan kamu satu hari ini” kata mama ku seolah dapat membaca apa yang ada di pikiran ku.
Aku pun tanpa ragu mulai melepaskan ikatan di tangan mama ku, dan setelah ikatannya ku buka, mama ku langsung merangkul ku sambil merebahkan dirinya kembali di ranjang sehingga tubuh ku menindih tubuh mama ku dan kedua kaki mama ku disilangkan ke belakang pantat ku seolah ingin mengunci ku agar tidak lepas dari genggamanya, dan mulai mencium bibir ku, aku pun tidak tinggal diam dan membalas ciuman mama ku dengan ganas, ku masukkan lidah ku ke dalam mulut mama ku dan ku jilat lidahnya di dalam mulutnya dan tidak ketinggalan juga ku jilat rongga-rongga mulut mama ku.
Lalu ku lepaskan ciuman ku dari bibirnya dan ku jilati bibir mama ku dengan lidah ku, sambil ku jilati, ku hisap bibir bagian bawah mama ku sampai masuk terhisap ke mulut ku, lalu ku keluarkan kembali dan ku hisap bibir bagian atasnya kali ini.
“Mmmmhhh… nghhhh.. uemhhh.. emhhh kamu nakal sekali, sayang” kata mama ku di tengah desahan akibat permainan bibir ku di sekitar mulutnya.
“Tenang ma, ini baru pemanasan belum serius. Hari ini Budi akan membuat mama puas atas service Budi” kataku.
Ketika itu jam sudah menunjukkan pukul 01.30 pagi, tak terasa sudah 1 setengah jam aku “mempermainkan” mama ku. Lalu aku mulai melepaskan BH mama ku yang sedari tadi belum sempat ku lepas, sehingga kini mama ku benar-benar telanjang tanpa menyisakan sehelai kain pun di tubuhnya.
Aku benar-benar terpesona melihat tubuh mamaku, sangat indah dan terawat, nafsu ku semakin memuncak, dan aku langsung menghisap putting susu mama ku yang sedari tadi sudah mengeras. Ku jilat, ku remas, dan ku hisap susu kanan mama ku dengan mulut ku, dan tangan kiri ku meremas-remas susu kanannya, sedangkan tangan kanan ku kembali bermain-main di bagian memeknya. Tubuh mama ku menggeliat-geliat menahan rangsangan dengan tangan kanannya mencengkram bantal di sebelahnya dan tangan kirinya mengelus-elus kepala ku.
“Ahh… emhhh… ohhhh…. eee.. nakk… ahh…. akhhh… geli... kamu nakal yaa, Bud, ka..amu anak mama yang paling nakal Bud…akh…” desah mama ku.
Ku teruskan ciuman ku ke bawah menelusuri bagian perutnya, dan ku cium pusernya, ku cium dan ku jilati bagian tersebut, setelah itu aku meneruskannya ke bagian bawah lagi. Ku cium bulu jembut mama ku yang ditumbuhi bulu-bulu tipis. Ku cium, ku jilat dan ku hisap bagian selangkangan vagina mamaku ke dalam mulutku. Tubuh mamaku semakin menggeliat-geliat tidak keruan.
“Ahhhh… ohh…. ahhh… aohhh…. mmmhhhhh… Bud geli….. akhh… Budi…. sudah Budii, mama geli bangethh.. ukhhh ahh…” desah mama ku.
Ku lihat tubuh mama ku sudah mandi dengan keringat, hampir seluruh bagian tubuhnya basah oleh keringat akibat suhu yang panas di kamar ku karena aku mematikan kipas angin ku tadi.
Ku teruskan ciuman ku ke liang memeknya. Ku lebarkan bibir vagina mama ku dengan kedua jempol ku, sehingga terlihatlah oleh ku bagian dalam memeknya, dan ku masukkan mulut ku sedalam-dalamnya ke memek mama ku yang sudah ku lebarkan lobangnya denga kedua jempol ku. Ku jilat, ku hisap, dan ku gigit bagian dalam vaginanya, bahkan daging-daging kecil di dalam memek mama ku pun tak luput dari keganasan mulut ku.
“Akhhh…. mhhh… yahh…. oh.. geli… au hh…. ahhh…. ohhh..... emhh…. gila kamu Bud.. ukhh…” mama ku semakin mendesah dengan keras, dan cairan di memek mama ku pun semakin banyak, bahkan ada yang masuk dan tertelan oleh mulut ku, namun aku tak peduli, bahkan gerakan mulut ku semakin mengganas di dalam vagina mama ku.
“Ahh… Budi.. Budi… emhhh… eeemhh…. uhh … Bud.. mama mau keluar... Budi… ah… Budi…. Bud…. ahhhhhhhhhh” mamaku mengerang dan mencapai orgasmenya yang kedua kalinya. Cairan memeknya menyemprot, dan membasahi mulut dan kepala ku. Ku lihat mama ku benar-benar sudah terkulai lemas, tapi nafsu liar yang ada di dalam diri ku masih terus bergejolak.
Aku bahkan kini tidak mempedulikan mama ku yang sudah terkulai lemas. Ku buka cd ku, dan kontol ku yang sudah mengeras semenjak tadi ku elus-eluskan di pipi mama ku. Dalam keadaan yang masih lemas mama ku berusaha untuk menghindari elusan kontol ku di wajahnya.
“Emhhh.. Bud.. apa-apaan sihh kamu…sudah udahan, Bud” sahut mama ku sambil berusaha menghindari elusan kontol ku.
“Ayo, ma, jilat kontol Budi dong gantian” sahut ku.
“Engga bud, jangan begini Bud” mama menolak.
“Cepat jilaat” teriakku dengan nada emosi ke mama ku sambil menjambak rambutnya.
Akhirnya melihat emosi ku yang naik, mama ku pun hanya bisa pasrah dan sambil menangis mamaku mulai menjilati kontol ku yang sudah tegang dan keras.
“Bagus ma, jilat terus…. teruss… akhhh yeah… sekarang hisap pake mulut mama, cepet” sahut ku yang sudah dihinggapi nafsu setan yang luar biasa.
Mama ku pun kemudian mulai menghisap kontol ku ke dalam mulutnya dengan mata terpejam dan diikuti isak tangisnya. Aku pun menjambak rambutnya dan mendorongnya kedepan, sehingga kontol ku semakin masuk lebih dalam ke mulutnya, lalu ku tarik, dan ku dorong kembali, sehingga kontol ku keluar masuk ke mulut mama ku secara berulang-ulang.
“Ayo, ma, jangan Cuma dimasukkan kemulut saja, hisap donk” Kata ku.
Mamaku hanya bisa menuruti kata-kata ku dan sekarang mulai terasa hisapan mulut mama ku pada kontol ku yang ada di dalam mulutnya.
Tak lama kemudian aku mengeluarkan kontol ku yang sudah banjir dengan air liur mama ku, dan mulai menggesek-gesekkan kontol ku di lapisan luar lobang memeknya yang masih basah oleh air orgasmenya. Melihat hal itu mama ku langsung mencoba mendorong badan ku.
“Bud, jangan Bud, jangan dimasukin!!” pinta mamaku, namun aku tidak mendengarkannya dan masih terus menggesek-gesekkan kontol ku di lapisan luar memeknya.
“Bud, mama mohon sama kamu, Bud, jangan Bud, aku ini mamamu, mama mau ngelakuin apapun asal jangan kamu masukin kontol mu itu di punya mama, tolong bud, jangan perkosa mama!” pinta mama ku sambil menangis, namun ketika mama ku masih mencoba berusaha menyadarkan ku tiba-tiba…
”Akhhhhh…..” teriak mamaku.
Bleezzz, kontol ku tanpa ada rasa ampun langsung menghujam lobang memek mama ku, dan ternyata lobang memek mama ku sangat sempit, mungkin karena sudah lama jarang di pakai, sehingga kontol ku hanya masuk setengah saja, dimana di bagian tengah kontol ku seperti menabrak dinding, lalu aku mencoba mengeluarkannya dan menghujamkannya kembali dengan sekuat tenaga ke dalam memek mama ku.
“akh… durhaka kamu Budi, ahhh.. setan kamu Budi…hentikan…akhhh..” sahut mama ku setelah lama ku hujam-hujamkan kontolku.
Akhirnya pada hujaman yang kesekian kalinya, dinding memek mama ku pun yang dari tadi ditahan oleh mama ku, akhirnya jebol juga dan kontol ku masuk seluruhnya ke lobang memek mama ku, dan dari situ ku pompa lobang memek mama ku itu dengan gerakan yang semakin lama semakin cepat.
“Ah…. ah… ukh.. ah… ah… hentii..kan Budii Ukh…. emhhh.. akhh… aghh.... tidaaaaaakkkk” teriak mama ku ketika mencapai puncak orgasme untuk ke tiga kalinya.
Dan setelah lama ku pompa dengan cepat, aku merasakan ada sesuatu yang ingin meledak di ujung penis ku.
“Ah… yeah… bentar lagi ma…bentar lagi… Budi udah mau keluar…. akh… akkh….. aku mau keluar” kata ku sambil cepat-cepat ku keluarkan kontol ku, dan croootttt… crotttt…. crotttt… crottt… air mani ku, ku tumpahkan di wajah mama ku, dan ku pinta mama ku untuk membersihkan air mani yang menempel di kontol ku dengan mulutnya, sehingga ku masukkan kembali kontol ku ke mulutnya, dan setelah mengeluarkannya aku pun tertelungkup lemas, ku lihat seluruh badan mama ku sudah mandi keringat, begitupun dengan aku.
Kulihat jam menunjukkan pukul 03.40, itu berarti sudah 3 jam setengah aku melakukan adegan panas dengan mama ku. Sepanjang malam itu mama ku hanya bisa menangis akan apa yang telah di lakukan oleh ku padanya.
Pagi harinya, saat aku mulai membuka mata ku, ku lihat mama ku sudah mandi, dan mengenakan pakaian dan duduk termenung di pinggir ranjang, mungkin masih memikirkan tindakan yang dilakukan oleh ku semalam tadi, ku lihat air matanya sedikit menetes di pipinya. Lalu ku hampiri mama ku dan kupeluk dia dari belakang, sambil meminta maaf atas perlakuan ku semalam terhadapnya.
“Ma, maafin Budi semalam ya, Budi bener-bener nyesel udah ngelakuin itu sama mama, please maafin, Budi ya” kata ku merasa bersalah.
“Sudahlah Bud, toh mama juga udah berjanji mau melakukan apapun untuk mu di hari ultah kamu ini, Happy birthday ya sayang” sahut mama ku sambil menyenderkan kepalanya ke dada ku.
Tadinya aku sempat khawatir, kalau mama ku bakalan marah besar dan tidak akan memaafkan ku, tapi setelah mama ku berkata seperti tadi dan menyenderkan kepalanya di dada ku, aku pun merasa sedikit lega.
Dalam keadaan itu aku mulai membelai-belai rambut mama ku dengan tangan ku, sambil terus memeluk mama ku.
“Semalam mama hebat banget, Budi bener-bener takjub, deh, mama masih sangat cantik dan masih menggairahkan banget lagi, aku sayang deh sama mama, bodoh aja papa kita itu lukain, mama” kata ku.
Mama ku hanya diam ketika mendengar hal itu, dan ia mulai menceritakan pengalaman hidupnya, mengapa ia sangat kurang menyukai seks, karena ketika mama ku masih menginjak sma, ada seorang teman dekatnya di perkosa oleh teman-teman di kelasnya, dan pada saat itu mama ku sedang mengintip, jadinya mama ku sangat trauma melihat kejadian itu.
Dan sejak saat itu, mama ku mulai membenci yang namanya seks, baginya seks sangat identik dengan kekerasan. Sedangkan ketika melakukan seks dengan ayah ku, mama ku tidak pernah bisa menikmatinya, karena selain di hantui dengan trauma masa lalu, ayah ku sangat monoton dalam melakukan hubungan seks, sehingga ketika berumur 30, mama ku sudah malas melakukan hubungan seks dengan papa ku, dengan alasan tubuhnya selalu sakit ketika melakukan hubungan seks, dan ayah ku hanya bisa menuruti mama ku.
Jadi kalau dihitung-hitung sudah 10 tahun lebih mama ku tidak melakukan hubungan seks, dan menurut mama ku baru kali ini dia mencapai puncak orgasme yang begitu tinggi.
“Kamu juga tadi hebat, sayang” jawab mama ku.
“Nah, sekarang mama harus bisa melupakan trauma masa lalu yang buruk itu, sekarang terbuktikan kalau gairah seks mama itu hebat, mama ga kalah dengan wanita yang masih muda, bisa di bilang mama mana lebih hot, tahu” kataku.
Mendengar hal itu mama ku hanya sedikit tersenyum saja, dan kemudian ku dekati wajah mama ku dan ku cium bibir mama ku yang kecil dan tipis itu.
• HUBUNGAN TERLARANG ANTARA AKU DAN MAMA
Ternyata kali ini mamaku tidak berontak dan malah membalas ciuman ku itu. Ku keluarkan lidah ku, dan mama ku pun mengeluarkan lidahnya mengikuti gerakan lidah ku. Lidah kami pun saling bertautan dan tangan ku mulai melepaskan pakaian mama ku, sehingga dalam waktu singkat mama ku sudah telanjang kembali dan kontol ku sudah kembali menegang.
Mama ku mulai berlutut di hadapan ku, memegang kontol ku, dan hup….. dalam sekejap, kontol ku sudah di hisap, dan di kulum dalam mulutnya.
Ku lihat kuluman mama ku sudah semakin mahir dan mulai terbiasa dibanding dengan ketika pertama kali mengulumnya tadi. Sambil terus mengulum, ku belai dan ku elus mama ku.
“Ah, ma, terus ma… terus… ah….” desah ku nikmat.
Setelah 10 menit berlangsung, ku keluarkan kontol ku dalam mulut mama ku, ku suruh mama ku duduk di pinggir ranjang, lalu kubuka selangkangannya lebar-lebar, kemudian ku jilat bagian tengah memeknya.
“Akh… mmhhhhhh…. uhhh…. shhh… geli … Bud… ah…ah…. ah…. mmhhh…. enakk… … aoh….” desah mama ku di pagi itu.
Kembali bagian dalam vaginanya sudah mulai basah oleh cairan di dalam memeknya.
“Mmhh… uhh…. akhhhh… Budi…. Budi….. ohh… emhh..... enakk Budi….. ahhhh!” desah mama ku.
Aku pun melepaskan jilatan dan ciuman di memek mama ku yang sudah merah akibat dari hisapan-hisapan mulut ku di memeknya. Lalu ku gesek-gesekkan kontol ku yang sudah menegang di bibir vaginanya.
“Ahhhhh…. mmmhhhh…. oh… emhh…!” mama ku semakin mendesah sambil menggeliat-geliatkan badannya yang sudah dibanjiri dengan keringat, lalu setelah beberapa lama, ku gesekan kontol ku di bibir vaginanya, dan tak lama, aku pun mulai memasukkan kontol ku ke memek mama ku. Bless… Kontol ku dengan lancar sudah masuk lobang memeknya.
“Ah… ah… ohh… emhh…. nikmat… ah… ter..us… terus Budii….!” desah mama ku sambil terus menggeliat-geliatkan badannya.
Lama kelamaan ku percepat pompaan kontol ku di memeknya.
“Ahhh.. oh… akhh…. emhhh….. terus Budi… terus… Budi.... akh.. mama mau keluar Budi….!” Desah mama ku.
“Sabar ma, Budi juga udah mau nih… tahan bentar lagi ya ma!” Sahut ku sambil mempercepat pompaan ku.
“Bud…. akh…. ohh….. emhhh….. ahhh… Budi…. Budi.... ahhhh… mama udah ga tahan lagi Budi…. ahhhhh…. auhhhhhhhhh!” teriak mama ku ketika sudah mencapai orgasme.
Kali ini aku pun mulai merasa ada yang mau keluar dari penis ku.
“Oh… ah… ma…. oh… Budi mau keluar ma… ah… buka mulut mama sekarang, maa” pinta ku sambil ku melepaskan pompaan kontol ku dan langsung ku masukkan kontol ku ke dalam mulut mama ku. Crot…crot…crot…crot…. ku tumpahkan seluruh sperma ku di dalam mulut mama ku.
“Umhhh…. mmhhhh… emhhh…. uhuk…” mama ku mulai kewalahan menerima limpahan sperma di mulutnya dan mulai tersedak.
Sebagian besar sperma ku yang ada di mulutnya tertelan oleh mama ku, sedangkan sperma yang masih tersisa di mulutnya dikeluarkan bersamaan dengan air liurnya. Aku pun benar-benar sangat terpana melihat kejadian itu. Ternyata mama ku banar-benar mempunyai bakat di dalam hubungan seksnya.
Aku pun terkulai lemas di samping mama ku sambil ku peluk tubuhnya.
Begitulah pengalaman seks ku dengan mama ku, dan hampir setiap hari sekarang, aku melakukan hubungan intim dengan mama ku selama mama ku tinggal di Jakarta.


Posting Komentar untuk "Ku Perkosa Mama Ku Sebagai Hadiah Ultah Ku"